Dasar Pemikiran Dalam Memberikan Pinjaman

Dasar pemikiran dalam memberikan pinjaman

A. Asset conversion lending

Dasar pemikiran ini dipakai bila bank membiayai kebutuhanjangka pendek yang sifatnya sementara. Kredit ini dipakaiuntuk membiayai asset. Jenis aktiva yang dibiayai adalahfluctuative current asset. Bila bank memberikan pinjamandengan pemikiran asset convension lending, bank ingin agar seluruh pokok pinjaman dilunasi pada akhir periode. Sumber pengembalian pinjaman berasal dari terselesaikannya sikluskonversi tersebut. Dengan kata lain, pada Asset conversion lending memberikan self liquiditing loan, yaitu pinjaman yang akan lunas dengan sendirinya seiring dengan selesainya siklus atau persyaratan tertentu.

B. Asset protection lending

Berdasarkan pemikiran ini bank tidak mengharapkan pokok pinjaman akanlunas di akhir periode. Hal itu karena dalam Asset protection lending kitamembiayai permanent current asset. Pinjaman ini bersifat revolving yang mungkin dapat menjadi evergreen loan (pinjaman yang terus-menerus). Pemikiran ini mengikuti prinsip akuntansi going concern yaitu suatu bisnisakan terus berlangsung. Sumber pengembalian pinjaman berasal daripenurunan tingkat Permanent current asset, hal tersebut umumnya berartipenurunan pada tingkat penjualan karena seperti yang telah dibahas, beberapa pos terbesar dari aktiva lancar umumnya adalah variabel asset yang memiliki korelasi positif dengan tingkat penjualan seperti persediaanbarang dan piutang dagang. Sumber pelunasan yang lain misalnya dengan penyetoran modal tambahan yang merupakan dana segar untuk perusahaan(bisnis). Dalam pemberian pinjaman ini sejauh debitur dapat memenuh kewajiban pembayaran bunga dan biaya pinjaman dengan teratur, hal tersebut mencukupi.

C. Cash Flow Lending

Dasar pemikiran ini dipakai bila memberi pinjaman jangka panjang yang digunakan untuk membiayai pembelian aktiva tetap atau investasi. Sifat pinjaman harus non revolving. Pada cashflow lending  kita harus mengatur agar terdapat pencicilan/ pelunasan pokok pinjaman. Pelunasan pokok pinjaman dapat dilakukan dengan cara:

  • Balloon (bullet) payment dimana seluruh pokok ponjaman dibayar sekaligus di akhir periode peminjaman
  • Instalment payment, dimana pokok pinjaman dicicil selama periode peminjaman sampai akhir periode. Pencicilan dapat dilakukan setiap bulan, per 3 bulan, per sekian waktu tertentu sesuai perjanjian. Umumnya bank lebih senang dengan menggunakan sistem cicilan karena lebih meringankan beban nasabah.