Kewirausahaan dan pengembangan diri

Kewirausahaan dan pengembangan diri 

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.

Kewirausahaan dan Pengembangan Diri 

1.    Kewirausahaan dan Softskill
Softskill, dalam konteks dunia pendidikan sering kali dibedakan dengan hardskill. Hardskill sering diidentikkan dengan kemampuan/keterampilan atau kapabilitas yang didapatkan dari pembelajaran pada bidang ilmu tertentu. Sedangkan softskill lebih merupakan karakter/keahlian umum dalam hubungan interpersonal, kepemimpinan, keterampialn berkomunikasi, kemampuan mengorganisasi, kesediaan menerima kritik dan lan-lain yang cenderung bersifat generalis dan melekat dengan hardskill apapun. Artinya, hardskill lebih bersifat spesifik (berbasis ilmu pengetahuan), dan softskill lebih umum dan generalis.
Soft Skill yang dibutuhkan dalam bekerja:
1.    Inisiatif
2.    Integritas
3.    Berpikir kritis
4.    Kemauan belajar
5.    Komitmen
6.    Motivasi
7.    Bersemangat
8.    Dapat diandalkan
9.    Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Manajemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkooperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mau mendengarkan
21. Tangguh
22. Berargumentasi logis
23. Manajemen waktu

2.    Kewirausahaan dan Berpikir Apresiatif

Berpikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui. Kita diajak untuk lebih fokus pada apa yang terbaik dari manusia. Salah satu cara melatih diri kita agar mampu berpikir apresiatif adalah dengan mencoba praktik berwirausaha. 

Mencoba berwirausaha adalah suatu aktivitas pembelajaran yang luar bisa. Begitu terjun, kita akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menuntut pemikiran kreatif dan inovatif serta positif. Aktivitas ini, lambat laun, jika ditekuni dengan serius, secara perlahan-lahan akan dapat mendorong kita untuk memiliki pemikiran yang apresiatif.

3.    Kewirausahaan dan Penentuan Tujuan

Sangat penting bagi seorang wirausaha menetapkan sebuah tujuan. Salah satu alasan mengapa banyak orang yang tidak mencapai tujuan-tujuannya adalah karena mereka tidak pernah menuliskan tujuan-tujuan mereka tersebut.
Sering kita lihat, bidan-bidan yang sukses dengan BPS maupun klinik  bersalinnya menuliskan  visi dan misi yang akan dicapai pada dinding praktek mereka.

Terakhir diperbaharui: Friday, 22 November 2024, 15:53