Ayat-Ayat Al-qur’an yang Berhubungan Dengan Etika`
Etika dalam Islam dikenal dengan istilah akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji.Ada beberapa ayat Al-qur’an yang menerangkan tentang etika dalam Islam antara lain :
Firman Allah dalam surat Luqman (31) ayat 18-19 :
وَلاَ تُصَعّرْ خَدَّكَ للنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِى اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ. وَاقْصِدْ فِْ َشْيكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إنَّ أَنْكَرَ اْلأَصْوَاتِ لَصَوْتُاْحَميْرِ.
Artinya : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
”Ayat diatas menerangkan kepada kita bahwa memalingkan muka dari manusia dan berjalan di atas muka bumi dengan sombong serta bermegah-megah adalah termasuk akhlak yang tidak disukai Allah. Kemudian dalam berjalan dan bersuara harus sederhana supaya tidak mengganggu orang lain.
Firman Allah dalam surat al-Hujuraat (49) ayat 11 :
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسَى آَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلاَ نِسَآءٌ مِّنْ نّسَآءٍ عَسَى آنْ يَّكُنَّخَيْرًا مّنْهُنَّ وَلاَ تَلْمِزُوْا أَنْفُسَكُمْ وَلاَ تَنَابَزُوْا بِالألْقَابِ بِئْسَ اْلإِسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ اْلإِيْمَانِ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولآئَِ هُمُ الظَّالِمُوْنَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum memperolokkan kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diperolokkan, lebih baik dari mereka yang memperolokkan. Dan janganlah pula para wanita memperolokkan wanita-wanita yang lain, karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolokkan lebih baik dari wanita-wanita yang memperolokkan. Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan jangan pula kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk, Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa antara sesama manusia tidak boleh saling mencaci dan tidak boleh memanggil seseorang dengan gelar yang tidak baik karena mungkin saja yang dicaci lebih baik dari yang mencaci.
Surat an-Nuur (24) : 30 – 31
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا منْ أَبْصَارِهمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إنِّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا يَصْنَعُوْنَ . وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ فُرُوْجَهُمْ وَلاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَليَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوْبِهِنَّ وَلاَ يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّ لِبُعُوْلَتِهنَّ أَوْ أَبَآئِهنَّ أَوْ أَبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيْ أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانِهِنَّ أَو التَّابِعِيْنَ غَيْرَ أُولِى اْلإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَآءِ وَلاَ يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفيِنَ مِنْ زِيْنَتَهُنَّ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ
Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka, atau ayah suami (mertua) mereka, atau putra-putra mereka , atau putra-putra suami (anak tiri) mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki (kemenakan) mereka, atau putra-putra saudara perempuan (kemenakan) mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa baik bagi laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menjaga etikanya, tingkah lakunya dan harga dirinya, terlebih-lebih seorang perempuan terutama dalam hal berbusana terkecuali terhadap muhrim mereka, terhadap sesama wanita muslim dalam batas-batas tertentu, terhadap budak-budak mereka, pelayan-pelayan mereka dan terhadap anak-anak yang masih di bawah umur.