Sasaran Etika
Sasaran etika adalah moralitas atau seperti telah dijelaskan, bahwa etika merupakan filsafat tentang moral. Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan dan praktek tersebut.
Moralitas suatu masyarakat berkaitan di satu pihak dengan adat-istiadat dan kebiasaan yang telah diterima selaku perilaku yang baik atau buruk oleh masyarakat atau kelompok yang bersangkutan. Yang sangat penting di sini ialah kenyataan bahwa orang bertindak menurut prinsip-prinsip, mengerti prinsip-prinsip itu, dan berbuat demi prinsip tersebut.
Menurut Robert C. Solomon ) moral dalam pengertiannya yang umum menaruh penekanan pada karakter dan sifat-sifat individu yang khusus, bukan pada aturan-aturan dan ketaatan. Misalnya: kebajikan-kebajikan, rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran hati, dan sebagainya merupakan unsur moral yang penting, namun hal-hal itu tidak terdapat dalam hukum. Moral yang didasarkan atas karakter, cenderung berfokus pada apa yang istimewa dalam diri seseorang.
Etika'pada umumnya didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individual dan sosial sehingga dapat menetapkan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dapat dijadikan sasaran dalam hidup.
Usaha ini tujuannya memantapkan serta menyakinkan orang akan ketentuan-ketentuan/aturan-aturan, dan nilai-nilai yang patut dianut dan dikejar. Dengan' demikian ia berbeda dengan antropologi, psikologi, dan sosiologi. Disiplin-disiplin tersebut menguraikan bagaimana manusia berperilaku, tetapi biasanya tidak mengemukakan cara bagaimana manusia harus dan wajib berperilaku. Etika diarahkan kepada perilaku manusia yang dilakukan secara sadar dan atas kemauan sendiri. Etika tidak menaruh perhatian pada jawaban secara otomatis, misalnya bermimpi di kala tidur atau di bawah pengaruh hipnotis dan sebagainya.
Penjelasan di atas merumuskan etika sebagai studi moral. Namun istilah etika digunakan orang dalam berbagai pengertian yang berbeda-beda. Kadang kala etika digunakan dengan pengertian moral, tindakan yang secara moral dianggap baik disebut beretika.
Istilah etika kerja suda{i sering digunakan oleh karena merupakan ungkapan yang sudah jamak, meskipun istilah itu dapat juga diganti dengan moralitas kerja.
Kode perilaku bermoral; yang dipakai dalam berbagai profesi sering disebut kode etik. Walaupun secara falsafah etika bisnis merupakan cabang dari etika umum, namun banyak orang mengartikan etika bisnis sebagai moral bisnis. Mereka menafsirkannya atau secara deskriptif selaku moral di bidang bisnis atau secara normatif selaku moral yang wajib ditaati..Karena itu tidak mungkin menentukan istilah mana yang seharusnya dipakai.
Mereka yang terlibat dalam studi etika sebagai suatu cabang filsafat, menganalisis dan mengadakan sintesis. Ada tiga tahap yang saling berhubungan dalam studi etika yang lazim disebut sebagai etika deskriptif, etika normatif, dan meta etika. Ketiganya sering disebut etika umum sebagai kebalikan dari etika khusus.