12.5. Penjelasan Prosedur Audit

1.      Pelajari dan evaluasi internal control atas ekuitas.

Untuk mempelajari dan mengevaluasi internal control atas ekuitas biasanya diguakan internal control questionnares (ICQ) atau penjelasan narrative.

Prosedur 2 dan 3 sudah cukup jelas.

4.      Periksa bukti setoran dan otorisasi untuk penambahan setoran modal.

Caranya lihat buku besar untuk perkiraan modal, periksa apakah ada transaksi kredit dalam perkiraan tersebut. Jika ada periksa apakah voucher referencenya berapa journal vocher atau bukti penerimaan kas/bank.

Jika referencenya bukti penerimaan kas/bank berarti setoran modal dilakukan dalam bentuk uang tunai (fresh money) dan auditor harus memeriksa bukti penerimaan kas atau kredit nota dari bank.

Jika referencenya journal voucher, berarti setoran modal dilakukan dalam bentuk aktiva non cash, misalnya aktiva tetap, persediaan, surat berharga dan lain-lain (dalam bentuk inbreng).

Dalam hal ini auditor harus memeriksa journal voucher dan bukti pendukungnya, biasanya jika disetor dalam bentuk inbreng ada laporan dari appraisal mengenai nilai aktiva non cash yang dijadikan setoran modal.

Periksa apakah setoran modal dalam bentuk tunai, beberapa waktu kemudian ditarik kembali oleh pemegang saham dan oleh perusahaan dicatat sebagai piutang pemegang saham. Berdasarkan UU Perseroan Terbatas No. 1 Tahun 1995, hal tersebut tidak diperbolehkan dan dari segi peraturan pajak jika ada piutang pemegang saham akan dikenakan pajak penghasilan atas bunga.

Selain itu perusahaan go public bisa menambah modal disetornya dengan melakukan right issue, yaitu mengeluarkan tambahan saham ditempatkan yang hak utama untuk membelinya diberikan kepada pemegang saham lama (misalnya setiap pemegang 3 saham lama diberi hak untuk membeli 1 saham baru). Jika pemegang saham lama tidak ingin menggunakan haknya, hak tersebut bisa dialihkan ke pihak lain.

5.      Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan besarnya modal, jenis saham dan rincian pemegang saham.

6.      Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained earnings/deficit.

Caranya periksa buku besar untuk perkiraan retained earnings/deficit, apakah ada transaksi debit dan transaksi kredit. Jika ada periksa voucher referencenya dan bukti pendukungnya.

Jika perusahaan membayar kekurangan penyetoran pajak untuk tahun-tahun yang lalu, berikut dendanya, berdasarkan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar), atau STP (Surat Tagihan Pajak), maka voucher referencenya berupa bukti pengeluaran kas/bank dan bukti pendukungnya adalah SSP (Surat Setoran Pajak).

Jika koreksi ke Retained earnings/deficit berasal dari koreksi yang menyangkut pendapatan atau biaya tahun-tahun yang lalu, harus diperiksa kewajaran alasannya dan kelengkapan bukti pendukung serta otorisasinya dan jumlah harus material.

Jika jumlahnya tidak material, harus dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan.

Prosedur no.7 sudah cukup jelas

8.      Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah melebihi modal disetor.

Jika hal ini terjadi, auditor harus menjelaskan kepada klien bahwa hal ini mempengaruhi keyakinan auditor terhadap kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

Dalam hal ini auditor tidak dapat memberikan unqualified opinion (pendapat wajar tanpa pengecualian) karena going concern perusahaan diragukan. Namun jika manajemen dapat meyakinkan auditor bahwa dalam waktu singkat akan dilakukan tambahan setoran modal atau di tahun-tahun berikutnya, perusahaan akan dapat meningkatkan efisiensi dan labanya, maka bisa saja auditor memberikan unqualified opinion.

9.      Pertimbangkan konfirmasi ke pemegang saham atau Biro Administrasi Efek.

Untuk perusahaan yang belum go public harus dipertimbangkan atau ditanyakan dulu ke klien apakah ada pemegang saham yang keberatan jika dikirimi konfirmasi. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah go public, konfirmasi bisa dikirimkan ke Biro administrasi efek yang ditugaskan oleh klien untuk mengelola administrasi sahamnya.

10.  Periksa treasury stock

Auditor perlu mengingat bahwa pembelian treasury stock biasanya dicatat dengan menggunakan cost method.

Pada saat treasury stock dijual kembali akan timbul paid in capital trom sale of treasury stock, sebesar selisih antara harga jual dan harga beli dari treasury stock tersebut.

11.  Periksa apakah penyajian ekuitas sudah sesuai dengan SAK.

12.  Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.

 


Last modified: Tuesday, 13 June 2023, 6:16 AM