Jenis Konseling
Ada 3 jenis konseling, yaitu konseling jangka pendek, konseling jangka panjang, dan
konseling motivasi.
1. Konseling Jangka Pendek
Konseling jangka pendek umumnya dilakukan untuk mengatasi masalah klien yang relatif mudah. Konseling ini berorientasi pada penyelesaian masalah klien dan keluarga yang memerlukan tindakan segera. Konseling jangka pendek biasanya dilakukan pada situasi krisis atau situasi lain yang memerlukan tindakan segera. Idealnya, pada suatu proses konseling, seorang bidan tidak menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan klien untuk mengatasi masalahnya, menfasilitasi, atau memberi petunjuk tentang bagaimana cara mengatasi masalah. Namun, pada kenyataannya di klinik terdapat banyak individu yang pasrah, kurang pengetahuan, dan kurang berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan dan konseling sehingga klien tidak dapat memberikan alternatif untuk mengatasi masalahnya sendiri.
Pada situasi seperti ini, seorang bidan yang profesional harus tetap berusaha untuk memberikan petunjuk atau mengarahkan kliennya agar menetapkan pilihan yang terbaik untuk didiskusikan lebih lanjut. Pada beberapa kasus, bidan harus menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan oleh klien bila benar-benar mengalami ketidakmampuan dalam memutuskan tindakan yang terbaik untuk kesehatan dirinya atau untuk mengatasi masalahnya.
2. Konseling Jangka Panjang
Konseling jangka panjang adalah konseling yang diselenggarakan dalam jangka panjang tertentu (tidak cukup hanya sekali pertemuan) untuk mengatasi masalah. Pada praktiknya, klien berkonsultasi dengan bidan setiap hari, setiap minggu, atau bahkan setiap bulan. Klien yang mengalami krisis perkembangan akan dapat memerlukan konseling seumur hidupnya. Konseling jangka panjang ini dapat dilakukan melalui telepon dan surat. Bidan dan klien diharuskan untuk bertatap muka secara langsung untuk menghemat waktu dan biaya konseling. Konseling jenis ini juga dapat dilakukan sebagai tindak lanjut proses asuhan selama di tempat layanan. Dengan cara ini, bidan akan dapat terus memantau perkembangan kliennya. Di samping itu, klien juga dapat merasakan dirinya aman dan terlindung walaupun telah berada di rumah. Tidak terdapat perbedaan antara teknik konseling jangka pendek dan panjang. Perbedaannya hanya terletak pada waktu dan proses konseling yang tidak selesai pada satu kali pertemuan.
3. Konseling Motivasi
Konseling motivasi meliputi diskusi tentang perasaan dan minat klien. Sering kali kita menjumpai klien yang tidak memiliki minat atau dorongan diri untuk melakukan perawatan diri. Klien tampak tidak kooperatif terhadap program terapi atau pasif pada saat melakukan asuhan atau kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan derajat kesehatannya. Ungkapan yang sering diungkapkan klien seperti “ Buat apa saya hidup” atau “Saya tidak punya apa-apa lagi untuk hidup”. Hal ini menunjukkan tidak adanya motivasi untuk menjalani hidup, tetapi juga menjalani asuhan yang akhirnya mengakibatkan klien tidak kooperatif menjalani program asuhan.
Pada situasi tersebut, bidan yang telah membina hubungan terapeutik dapat membantu klien mengeksplorasi mengapa motivasi atau dorongan klien hilang dan kemudian mengangkat masalah yang ditemukan untuk dicari penyelesaiannya dalam konseling. Apabila klien tidak ingin mengikuti aktivitas belajar, bidan dapat mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Tamsuri dalam Taufik dkk., 2010).