Tantangan dalam Penerapan Evidence Based

Keterbatasan penerapan EBM adalah :

  1. Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999)
  2. Literatur yang relevan mungkintidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal Medical Assosiation/ AMA, 1992)
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebnarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa dinegara berkembang dan hampir semua negara maju berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah.

Asuhan kesehatan ibu selama ini berfokus pada :

  1. Keluarga berencana, membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang didinginkan
  2. Asuhan antenatal terfokus, memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya, menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi
  3. Asuhan pasca keguguran, Menatalaksanaan gawat darurat keguguran dan komplikasinya serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya
  4. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi, Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian
  5. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya.
Beberapa contoh dibawah ini perkembangan keilmuan kebidanan yang berhubungan dengan evidence based practice :

  1. Gentle Birth, adalah konsep persalinan yang santun, tenang dan alami bertujuan untuk mempersiapkan ibu hamil agar tetap tenag dan rileks saat melahirkan. Konsep ini melibatkan praktik senam hamil, olah pernafasan, serta self hypnosis yang rutin dilakukan sejak awal masa kehamilan hingga menuju persalinan
  2. Water Birth, persalinan di air adalah proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air hangat. Melahirkan di dalam air (waterbith), adalah suatau metode melahirkan secara normal melalui vagina di dalam air. Secara pinsip, persalinan dengan metode waterbirth tidaklah jauh berbeda dengan metode persalinan normal di atas tempat tidur, hanya saja pada  metode waterbirth persalinan dilakukan di dalam air sedangkan pada persalinan biasa dilakukan di atas tempat tidur. Perbedaan lainnya adalah pada persalinan diatas tempat tidur, calon ibu akan merasakan jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan persalinan dengan metode waterbirth. Ada yang mengatakan persalinan dengan waterbirth dapat mengurangi rasa sakit hingga mencapai 40-70%.
  3. Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktik meninggalkan tali pusat yang tidak di klem dan lahir secara utuh daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton's jelly yang menghasilkan pengkleman internal alamai dalam 10-20 menit pasca persalinan

Tantangan dalam Penerapan Evidence Based

  • Pada umumnya masyarakat didaerah pedesaan sangat kental dengan adat istiadat, ini adalah salah satu tantangan bagi profesi bidan dimana masyarakat pedesaan lebih percaya kepada dukun disbanding bidan untuk membantu persalinan. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi mulai dari mitos kepercayaan masyarakat pada dukun masih kuat, aspek pendidikan masyarakat perdesaan yang belum memenuhi dan aspek ekonomi dimana anggapan masyarakat jika persalinan dibantu oleh bidan maka akan mengeluarkan banyak biaya dibandingkan melahirkan dengan dukun.
  • Konsep EBP yang bertolak belakang dengan sikap klinis yang cenderung skepsi karena tidak mengubah praktek kedokteran seperti biasanya atau terpaku pada metode kedokteran yang telah lama digunakan
  • Terbatasnya kemampuan praktisi dalam mempraktikkan teknologiterbaru, terbatasnya akses, sarana dan prasarana.
  • Terbatasnya kemampuan klinis dalam melakukan telaah kritis sehinga EBM seolah menjadi ancaman bagi mereka
Hambatan pelaksanaan Evidence Based

  • Berkaitan dengan penggunaan waktu
  • Akses terhadap jurnal dan artikel
  • Keterampilan untuk mencari
  • Keterampilan dalam melakukan kritik 
  • Kurangnya kemampuan penguasaan Bahasa untuk penggunaan hasil-hasil riset 
  • Kualitas dari fakta yang ditemukan
  • Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana untuk intervensi praktek yang terbaik untuk diterapkan pada klien.


  




Last modified: Tuesday, 15 October 2024, 3:51 PM