2. d. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer
Pada
pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa sistem adalah seperangkat
unsur-unsur yang saling terkait yang secara kolektif membentuk suatu kesatuan.
Permainan sepak bola misalnya, dilakukan sesuai dengan sistem yang terdiri dari
unsur-unsur tim, stadion, peralatan, wasit, dan aturan-aturan tertentu. Sistem
syaraf terdiri dari bagian-bagian tubuh manusia yang terhubung, meliputi otak,
syaraf tulang belakang, sel neurit dan dendrit, serta ganglia. Maka suatu
sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management
information system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), data, dan prosedur-prosedur organisasi yang saling
berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya
kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten. Ada
pula dikatakan bahwa SIM berbasis
komputer adalah
suatu SIM yang menempatkan perkakas pengolah data komputer dalam kedudukan yang
penting. Sekarang ini, kalau orang menggambarkan SIM yang modem yang dimaksud
adalah SIM yang terkomputerisasi sehingga gagasan-gagasan tentang komputerisasi
di dalam organisasi swasta maupun publik sesungguhnya berkenaan dengan tujuan
penyempurnaan sistem informasi itu sendiri. Ada beberapa alasan mengapa
komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam SIM modern. Alasan
yang pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Perangkat
otomatis ini dalam beberapa hal ternyata lebih unggul sebagai penyerap atau
pencatat data jika dibandingkan dengan daya ingat manusia, sekalipun pengambilan
keputusan tetap dilakukan oleh manusia. Ciri-ciri kemampuan komputer dan
kemampuan otak manusia dapat diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 2. Ciri-Ciri
Kemampuan Komputer dan Otak Manusia Kemampuan Komputer Kemampuan Manusia Pengolahan cepat Intuisi dan penilaian Akurasi Fleksibilitas dan adaptivitas Kapasistas penyimpan (storage) yang besar Responsif terhadap kejadian yang tidak
terduga Efektif untuk tugas yang berulang-ulang
(repetitif) Pemikiran abstrak Otomatis Perencanaan dan penetapan tujuan
(goal-setting) Dapat berfungsi hampir secara terus-
menerus Mampu mengenali pola tindakan Teliti dalam mendeteksi situasi menyimpang Mampu menetapkan prosedur dan kontrol Dapat diperbaiki dan ditingkatkan (up-
grade) Dapat mengemukakan argumentasi Bekerja hanya kalau diperintah Dapat membaca majalah "Newsweek"
Dari ciri-ciri
kemampuan manusia dan kemampuan komputer tersebut, dapat dilihat bahwa apabila
keunggulan manusia dan komputer digabungkan akan kita peroleh kinerja yang
sangat baik bagi SIM. Sebagian pakar bahkan mengatakan bahwa persoalan pokok di
dalam SIM modern adalah bagaimana mengkombinasikan kemampuan manusia dan
kemampuan komputer untuk menghasilkan keputusan manajerial yang baik. Alasan
yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer dalam SIM adalah bahwa
teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah tersedia di mana-mana dan dapat
diperoleh dengan mudah dan murah. Sangat disayangkan bila kemampuan finansial
suatu organisasi dan kemampuan aparatnya sudah memungkinkan untuk mengadakan
SIM berbasis komputer tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan
yang mengharuskan pengolahan data yang cepat dan efisien. Sudah tentu,
komputerisasi tidak dapat dilakukan serta-merta tanpa mempertimbangkan
kemampuan staf, keuangan, dan kebutuhan pengolah dala. Akan tetapi, bila
kemampuan itu memang sudah ada, hendaknya organisasi segera menyesuaikan diri. Harus diingat
bahwa meskipun komputer mampu melakukan hal-hal yang fantastis di dalam
mengolah informasi, penggunaan informasi itu tetap tergantung pada manusianya.
Secanggih apapun sistem komputer yang dipakai, bila manusia tidak dapat
memanfaatkan informasi yang dihasilkan atau kurang mampu memanfaatkan komputer
itu secara optimal, maka sistem komputer itu tidak akan banyak manfaatnya.
Bagaimanapun juga komputer adalah alat. Keberhasilan penggunaannya tergantung
pada manusia. Ini perlu ditegaskan berulang kali karena berdasarkan pengalaman
banyak manajer yang memiliki ekspektasi (harapan) terlalu tinggi dari adanya
komputerisasi. Kegagalan yang dialami oleh suatu SIM banyak disebabkan oleh
anggapan bahwa komputerisasi akan dapat memecahkan setiap persoalan dalam
organisasi atau karena too high expectation tersebut.
Banyak manajer yang mengharapkan peningkatan besar dalam produktivitas dan
pelaksanaan di dalam organisasi setelah sebuah sistem komputer baru terpasang. Harapan
itu terkadang terlalu besar dan tidak realistis. Kembali kepada
pembahasan pokok, pengadaan data dan informasi di dalam organisasi merupakan
suatu sistem. Secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur
berikut: 1.
Manusia.
Setiap SIM yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya
sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan
penentu keberhasilan suatu SIM dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi
yang dihasilkan oleh SIM. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staf komputer
profesional dan para pemakai (computer users). 2.
Perangkat
keras (hardware). Istilah perangkat keras merujuk pada perkakas mesin. Karena
itu, perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut
sebagai central processing unit (CPU) beserta
semua perangkat pendukungnya. Perangkat pendukung yang dimaksud adalah perkakas
keluaran (output devices), perkakas penyimpanan
(memory), dan perkakas komunikasi. 3.
Perangkat
lunak (software). Istilah perangkat lunak merujuk pada program-program komputer
beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Yang disebut program komputer
adalah instruksi-instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan
bagian- bagian perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian
rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang
tersedia. 4.
DATA.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, data adalah fakta-fakta yang akan dibuat
menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan diklasifikasikan,
dimodifikasi atau diolah oleh program-program supaya dapat menjadi informasi
yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat. 5.
PROSEDUR.
Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer.
Misalnya, peraturan bahwa setiap permintaan belanja barang di suatu instansi
harus tercatat di dalam database komputer atau peraturan bahwa setiap akses
operator komputer kepada pengolah induk harus dilaporkan waktu dan otoritasnya.