10.5 Prosedur Audit yang disarankan
Prosedur Audit yang disarankan
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya. (gunakan internal control quetionnaires, flow chart atau narrative memo)
2. Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode sebelumnya, dan lakukan analytical review procedures. Buat analisis rasio dan hitung juga ROI dan ROE. Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan denga rasio tahun lalu dan rasio industri.
3. Minta rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa, yang dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama. Hitung variance yang terjadi dalam rupiah maupun persen. Viarance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya. Dari analisis variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agar tidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. Misalnya window dressing penjualan, pergeseran mata anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.
4. Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya yang mencantumkan kuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama setahun (dibuat per bulan). Kemudian bandingkan kuantitas yang dijual, secara tes basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.
5. Periksa cut - off penjualan, untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu pencatatan penjualan. Periksa cut-off pembelian, untuk mengetahui adanya pergeseran waktu pencatatan pembelian.
6. Periksa subsequent payment untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded liabilities. Periksa juga subsequent collection untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded receivables.
7. Buat analisis terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau yang memungkinkan timbulnya contingent liability.
8. Untuk biaya – biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati.
9. Khusus untuk biaya gaji :
a. periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi dengan SPT PPh 21. (perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau perusahaan)
c. Secara tes basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dengan personnel file untuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak.
d. Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada perusahaan yang pegawainya sangat banyak) untuk mengetahui apakah ada pegawai yang fiktif.
10. Periksa apakah penyajian pos – pos laba rugi sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keungan ETAP/PSAK/IFRS.