15.2 Jenis-Jenis Audit Operasional
Audit Fungsional
Yang dimaksud dengan fungsional adalah kategori aktivitas dalam suatu bisnis, misalnya fungsi penagihan atau fungsi produksi. Fungsi dapat dikategorikan dan dibagi dalam banyak cara. Misalnya, fungsi akuntansi dapat dibagi menjadi fungsi jurnal pengeluaran kas, jurnal penerimaan kas, dan penggajian. Fungsi penggajian dapat dibagi menjadi menjadi fungsi penetapan karyawan, pencatatan waktu, dan pembayaran gaji. Audit fungsional mengurusi satu atau lebih fungsi dalam suatu organisasi, misalnya mengenai efektivitas dan efisiensi fungsi penggajian untuk suatu organisasi secara keseluruhan.
Audit fungsional memiliki keuntungan bagi auditor untuk melakukan spesialisasi. Auditor tertentu berperan sebagai staf audit internal dalam mengembangkan keahlian dalam rekayasa produksi. Rekayasa produksi dapat berjalan lebih efektif dan efisien dengan menghabiskan waktu audit dalam area tersebut. Misalnya, fungsi rekayasa produksi berinteraksi dengan fungsi pabrikan dan fungsi lainnya dalam organisasi
Audit Organisasional
Audit operasional dalam organisasi mengurusi seluruh unit organisasi seperti departemen, cabang, atau anak perusahaan. Audit organisasional menekankan pada efektivitas dan efisiensi dalam interaksi fungsi akuntansi. Rencana organisasi dan metode untuk koordinasi aktivitas merupakan hal penting dalam audit ini.
Penugasan Khusus
Dalam audit operasional, penugasan khusus muncul atas permintaan dari manajemen dengan bermacam-macam jenis audit. Fungsinya adalah untuk menentukan penyebab inefisiensi suatu akuntansi sebagai sistem informasi, meneliti kemungkinan kecurangan dalam divisi, dan membuat rekomendasi agar dapat mengurangi biaya produksi.