6.2 Motif Investasi

Kegiatan investasi yang dilakukan oleh manusia dalam masa sekarang ini biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu investasi yang dilakukan pasa aset keuangan dan investasi yang dilakukan pada aset yang riil, atau aset yang berwujud. Investasi dalam aset
keuangan bisa dilakukan pada pasar uang, seperti pada sertifika deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), dan juga pada instrumen saham, obligasi, warrant, dan produk deruvatif lainnya di pasar modal. Investasi yang dilakukan dalam bentuk aset yang riil dapat dilakukan dalam bentuk pembangunan pabrik, pengembangan lahan perkebunan dan pertanian, atau pembangunan gedung (Irkhami, Nafis).
Berbagai macam kegiatan investasi tersebut di atas pada umumnya memiliki tujuan yang sama, profitabilitas atau penghasil an
(return). Untuk sampai pada tujuan akhir yang diharapkan, seorang investor harusmengambil keputusan yang tepat untuk memilih objek serta mempertimbangkan waktudan kondisi. Pada umumnya hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) bersifat linier. Artinya, semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan. Dalam konteks perekonomian, ada beberapa motif mengapa seseorang melakukaninvestasi, antara lain adalah:
1.Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.Kebutuhan untuk mendapatkan hidup yang layak merupakan keinginan setiapmanusia, sehingga upaya untuk mencapai hal tersebut di masa depan akan dilakukan.
2.Mengurangi tekanan inflasi,faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalkan resiko akibat adanya inflasi, hal demikian karena variabel inflasi dapat mengoreksi seluruh pendapatan yang ada. Investasi dalam sebuah bisnis tertentu dapat dikategorikan sebagai langkah mitigasi yang efektif.
3.Sebagai usaha untuk menghemat pajak, dibeberapa negara belahan dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpaja kan kepada masyarakat yang melakukan investasi