13.3 Metode dan Bentuk Pengungkapan

Metode Pengungkapan Laporan Keuangan

 Menurut Suwardjono (2008), metode pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana secara teknis informasi disajikan kepada pemakai dalam satu perangkat statement keuangan beserta informasi lain yang berpaut. Informasi dapat disajikan dalam pelaporan keuangan diantaranya sebagai: pos statement keuangan, catatan kaki (catatan atas statement keuangan),


penggunaan istilah teknis (terminologi), penjelasan dalam kurung, lampiran, penjelasan auditor dalam laporan auditor, dan komunikasi manajemen dalam bentuk surat atau pernyataan resmi. Adapun penjelasan dari masing-masing metode pengungkapan yang biasanya digunakan adalah sebagai berikut:

1.      Pos Statement (Laporan) Keuangan.

Informasi keuangan dapat diungkapkan melalui statement keuangan dalam bentuk pos atau elemen statement keuangan.

2.      Catatan kaki (foot notes).

Catatan kaki atau catatan atas laporan keuangan merupakan metode pengungkapan untuk informasi yang tidak praktis atau tidak memenuhi  kriteria untuk disajikan dalam bentuk pos atau elemen laporan keuangan.

3.      Penjelasan dalam kurung.

Metode akuntansi, makna suatu istilah, penilaian alternatif, dan acuan merupakan informasi yang dapat disajikan dalam tanda kurung.

4.      Istilah teknis.

Istilah yang tepat harus digunakan secara konsisten untuk nama pos, laporan, judul, atau subjudul.

5.      Lampiran.

Laporan keuangan utama dapat dipandang seperti ringkasan eksekutif dalam pelaporan manajemen. Rincian, statement tambahan, daftar rincian, atau semacamnya dapat disajikan sebagai lampiran atau disajikan dalam seksi lain yang terpisah dengan laporan keuangan utama.

6.      Komunikasi manajemen.

Komunikasi manajemen secara resmi dapat disampaikan bersamaan dengan penerbitan laporan tahunan dalam bentuk surat ke pemegang saham, laporan  dewan   komisaris,   laporan   direksi,   dan management’s discussion and analysis (MDA).

7.      Catatan dalam laporan auditor.

Laporan ini bertujuan mengungkapkan jenis-jenis informasi berikut :

a.      Dampak materil dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dengan yang lazim

b.      Dampak materil dari perubahan satu metode ke metode akuntansi yang lazim lainnya.

c.      Perbedaan pendapat antara auditor dan klien mengenai kelaziman suatu metode akuntansi yang digunakan dalam laporan.

 

Bentuk Pengungkapan Laporan Keuangan

 Bentuk-bentuk pengungkapan laporan keuangan, sebagai berikut :

1.      Ramalan Keuangan

Ramalan keuangan merupakan suatu prediksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang memerlukan sebuah analisis dan evaluasi. Ramalan keuangan ini didasarkan pada informasi yang terpublish dari harga saham di pasar modal. Informasi ini akan membantu dalam keputusan berinvestasi. Namun tidak hanya keandalan dalam pembuatan ramalan telah menjadi masalah yang sangat memperhatikan manajemen yang takut akan dituntut akibat harapan yang tidak terpenuhi. Beberapa alasan lain yang membuat manajemen enggan membuat ramalan khusus dalam laporan keuangannya yaitu :

a.      Proyeksi dapat memberi kesan akurasi yang tidak berdasar.

b.      Proyeksi cepat menjadi kuno, sehingga harus selalu dimutakhirkan

c.       Ramalan dan proyeksi dapat digunakan oleh pesaing sehingga merugikan satuan usaha yang melaporkan.


d.      Manajemen mungkin merasa dipaksa memenuhi ramalan yang diumumkan sehingga harus membuat keputusan jangka pendek yang bukan untuk kepentingan pemegang saham.

e.      Kegagalan perusahaan memenuhi proyeksinya menimbulkan ketidakpuasan pemegang saham dan mungkin menyebabkan adanya tuntutan hukum.

2.      Kebijakan Akuntansi

Beragamnya prosedur akuntansi yang digunakan banyak perusahaan bahkan dalam perusahaan yang sama menyebabkan komparabilitas antara laporan keuangan menjadi sulit. Salah satu alternatif untuk keseragamannya adalah mengurangi jumlah alternatif. Cara lain selain mengurangi jumlah alternatif adalah dengan mengungkapkan metode- metode spesifik yang digunakan dalam setiap kasus dengan asumsi bahwa pembaca dapat menyajikan kembali laporan akuntansi itu guna mencapai komparabilitas. Informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perlu untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.

3.      Perubahan Akuntansi

Penggunaan prinsip dan prosedur akuntansi haruslah konsisten. Namun jika perusahaan akan melakukan perubahan maka perubahan itu harus diungkapkan dalam laporan keuangan ketika perubahan dilakukan disertai justifikasi untuk perubahan itu. Perubahan akuntansi mencakup perubahan dalam prinsip akuntansi, estimasi akuntansi dan satuan usaha yang melaporkan.

4.      Pengungkapan peristiwa pasca laporan

Ada dua jenis peristiwa yang relevan yang mungkin terjadi setelah tanggal laporan dan sebelum selesainya laporan:

a.      Peristiwa yang secara langsung mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan


keuangan. Peristiwa–peristiwa ini harus diakui dengan suatu penyesuaian dalam  laporan keuangan. Misalnya piutang yang dicatat terlalu tinggi karena pelanggan pailit dalam periode berjalan dan lain-lain.

b.      Peristiwa yang mengubah secara material kesinambungan keabsahan nilai-nilai neraca atau hubungan diantar pemegang equitas, atau secara materil mempengaruhi kegunaaan aktivitas tahun lalu yang dilaporkan sebagai prediksi periode berjalan.                         Peristiwa–peristiwa          ini                                              tidak memerlukan penyesuaian, tapi sebaliknya diungkapkan. Misalnya: penjualan saham modal secara besar-besaran, kebijakan manajemen baru, dan lain-lain.


Last modified: Friday, 22 December 2023, 11:31 AM