14.2 Pengukuran
Pengukuran
Prochazka (2011) menjelaskan sebagai berikut: “Measurement of accounting elements is one of the crucial factors in the process of preparing fi nancial statements, which fairly present economic activity of an accounting entity. Elements of fi nancial statements can be measured by various attributes, corresponding to the nature of an element and the purpose for which the element has been incurred by entity. The reliability and relevance of the attribute measured are the key points of measuring assets, liabilities, equity and other elements”.
Salah satu kriteria
pengakuan aset adalah manfaat ekonomis
yang akan datang dapat diukur pengukuran dapat diartikan penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek aset pada saat perolehan, yang akan dijadikan data dasar untuk
mengikuti aliran fisik objek tersebut. Jika suatu sumber daya yang diperoleh suatu entitas tidak handal (reliable) pada elemen pengukurannya, maka sumber daya tersebut tidak dapat diakui sebagai aset melainkan diakui
sebagai pendapatan ketika terjadi transaksi.
Secara akuntansi (aliran
informasi), aliran fisis suatu sumber ekonomik atau objek harus
dipresentasi dalam jumlah rupiah
sehingga hubungan antar objek bermakna sebagai informasi. Cost merupakan representasi kuantitatif suatu objek. Cost menjadi data dasar untuk
mengikuti aliran fisis kegiatan ekonomik
badan usaha. Sebagai aliran informsi, cost juga memiliki tiga tahapan perlakuan
akuntansi: 1. Pengukuran (measurement), pengakuan (recognition), dan klasifikasi (classification) pertama kali pada saat perolehan aset. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dana edalam tahap ini disebut pengukuran saja. 2.
Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti
aliran fisis aset berupa alokasi,
distribusi dan penggabungan untuk kepentingan internal/manajerial atau untuk kepentingan pengekosan produk. Untuk
selanjutnya seluruh kegiatan dalam
tahap ini disebut penelusuran (tracing). 3. Pembebanan
kependapatan periode berjalan
atau periode periode yang akan
datang. Kos yang belum menjadi
beban pendapatan (biaya) akan
tetap melekat pada objek menjadi
aset badan usaha. Untuk selanjutnya seluruh kegiatan dalam tahap
ini disebut pembebanan ke pendapaatan (charging to revenues).