15.3 Tantangan Profesi Akuntan di Era Digital Saat Ini

4 Tantangan profesi akuntan di era digital

Memasuki era digital, bidang akuntansi bisnis menghadapi beberapa tantangan baru. Beberapa tidak terlalu berbeda dari tantangan yang sudah ada sebelumnya, namun beberapa tantangan benar-benar baru sehingga perlu waktu untuk mempelajarinya. Berikut adalah beberapa tantangan baru yang dihadapi oleh profesi akuntan saat memasuki era digital:

  1. Analisis big data

Big data menjadi sumber daya yang paling memikat di era digital seperti sekarang. Bahkan nilainya bisa melampaui sumber daya konvensional. Maka, tidak mengherankan jika banyak sekali perusahaan dari berbagai sektor industri yang kemudian mengandalkan data sebagai dasar dalam mengembangkan produk maupun layanan mereka terhadap pelanggan.

Pergeseran ini tentu menimbulkan dampak pada akuntansi. Sebab, akuntansi bisnis sendiri menghasilkan data keuangan yang erat kaitannya dengan kondisi finansial perusahaan. Sebisa mungkin, akuntan yang dipekerjakan oleh perusahaan dapat menganalisis data keuangan dengan baik agar bisa menghasilkan informasi bermanfaat. Informasi tersebut nantinya bisa dijadikan dasar dalam mengambil keputusan bisnis yang akurat.

  1. Penerapan standar tinggi

Era digital menuntut para akuntan untuk bisa melampaui standar yang tinggi. Mereka harus memiliki kontrol maksimal atas data keuangan yang dihasilkan. Namun, di sisi lain, mereka juga harus bisa memastikan bahwa data dapat diakses dengan mudah oleh pihak-pihak yang membutuhkan seperti pemilik bisnis, stakeholders, hingga konsumen pada kesempatan tertentu.

Agar kontrol data keuangan tetap terjaga dengan baik, akuntan harus menjalankan koordinasi yang baik dengan para data engineer. Mereka inilah yang bertugas untuk menyimpan fisik data dalam database milik perusahaan. Akuntan harus menjalin hubungan kerja yang harmonis dengan data engineer agar data tetap aman dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

  1. Kesadaran terhadap revolusi industri

Masih banyak akuntan yang belum menyadari bahwa dunia tengah memasuki era digitalisasi dan revolusi industri baru. Terkadang, ada juga yang sudah menyadarinya, namun menganggap era baru ini sebagai sebuah momok menakutkan. Padahal, revolusi industri seharusnya dilihat sebagai sebuah peluang atau kesempatan baru untuk berkembang.

Adanya peluang ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan bisnis atau bahkan sektor industri baru yang belum pernah ada sebelumnya. Begitu juga dengan profesi akuntan. Alih-alih melihat revolusi industri sebagai suatu hambatan, anggaplah hal tersebut sebagai sebuah tantangan yang menunggu untuk ditemukan solusinya.

  1. Pendidikan mengenai akuntansi digital

Era digital berarti pemanfaatan teknologi digital akan semakin meningkat. Itu berarti, profesi akuntan pun harus bisa memahami penerapan teknologi tersebut agar bisa tetap relevan dan menyelesaikan permasalahan dengan efisien.

Namun, sayangnya, hal ini masih belum terlalu banyak dipaparkan dalam kurikulum Ilmu Akuntansi di Indonesia. Pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan hendaknya bekerja sama untuk merancang suatu kurikulum yang bukan hanya memperdalam Ilmu Akuntansi, tapi juga relevan dengan perkembangan teknologi digital yang begitu pesat seperti sekarang. Misalnya, dengan memberikan pelatihan platform akuntansi digital


Terakhir diperbaharui: Friday, 19 January 2024, 15:05