14.4 Kritik terhadap Analisis Altman Z-Score

Dalam makalah awal, Altman menemukan Z-Score 72% akurat memprediksi kebangkrutan dua tahun sebelum kejadian. Dalam tes berikutnya, akurasi Altman Z-Score antara 80% dan 90%.

Z-score memberikan indikasi yang lebih baik daripada peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat. Itu setidaknya tercermin dari pemeriksaan Altman terhadap Z-Score perusahaan sebelum krisis keuangan melanda Amerika Serikat di tahun 2008-2009. Tahun 2007, dia menemukan bahwa 50% dari perusahaan memiliki risiko kebangkrutan dengan median skor 1.81, setara dengan peringkat B. Namun, peringkat obligasi dari sekuritas terkait aset tertentu jauh lebih tinggi dari yang seharusnya

Terlepas dari semua akurasi tersebut, beberapa orang mengkritik model tersebut.

  • Model tergantung sampel yang diambil. Itu mungkin tidak akurat untuk perusahaan di negara yang berbeda. Di Indonesia, misalnya, akurasi model Altman Z -Score hanya sekitar 27.96% untuk perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
  • Lingkungan bisnis dan persaingan juga terus berubah. Itu mengekspos kinerja keuangan dan tingkat kebangkrutan perusahaan. Meningkatnya persaingan global, misalnya, semakin menekan profitabilitas banyak perusahaan. Sehingga, menggunakan skor batas awal adalah tidak tepat.
  • Model tidak memprediksi kapan perusahaan benar-benar bangkrut secara hukum.


Terakhir diperbaharui: Thursday, 5 January 2023, 23:26