10.4. Landasan-landasan ISO 9001:2015

Sistem manajemen mutu merupakan sebuah sistem yang berevolusi dari sistem pemeriksaan mutu, kendali mutu, kemudian berkembang menjadi sistem penjaminan mutu sampai kemudian menjadi sistem manajemen mutu terpadU, Perkembangan tersebut, sebagaimana terlihat pada gambar berikut:


Gambar  Perkembangan Sistem Manajemen Mutu


Pemeriksaan mutu dan pengendalian mutu merupakan sebuah upaya untuk mengahasilkan mutu yang bekerja hanya pada pengendalian produk saja. Setelah sebuah proses dilakukan kemudian akan menghasilkan sebuah produk, dari produk tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian produk dengan persyaratan pelanggan. Pemeriksaan dapat meliputi dua hal, yaitu pemeriksaan terhadap kesesuaian produk dengan buku mutu produk dan pemeriksaan kesesuaian produk dengan persyaratan pelanggan. Dari pemeriksaan tersebut kemudian diketahui apakah suatu produk sudah dapat dipasarkan atau diserahkan kepada pelanggan, ataukah harus diproses ulang karena tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.


Jika terjadi banyak sekali atau keseluruhan produk yang dihasilkan memenuhi buku mutu atau memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pelanggan, maka produk bisa langsung dipasarkan, tetapi jika banyak sekali atau keseluruhan produk tidak sesuai dengan buku mutu atau persyaratan pelanggan maka produk tersebut harus diproses ulang. Hal tersebut berarti akan menambah biaya produksi dan biaya- biaya lain sehingga kemungkinan besar lembaga akan merugi atau produk yang dihasilkan dengan biaya mahal sehingga tidak kompetitif.


Untuk menghindari hal tersebut yang kemudian melahirkan proses penjaminan mutu. Berbeda dengan proses pemeriksaan mutu dan pengendalian mutu yang melakukan pengecekan pada saat produk jadi. Pada proses penjaminan mutu, pelaksanaan pengecekan dilakukan pada saat proses pembuatan sebuah produk. Kondisi ini mendasarkan pada asumsi bahwa produk yang baik selalu dihasilkan dari proses yang baik, sehingga memastikan bahwa proses berjalan dengan baik harus dilakukan sehingga tidak akan terjadi kesalahan produk yang akan menyebabkan dilakukannya perbaikan atau pemrosesan ulang dalam sebuah produk yang sudah jadi.


Selain itu, proses kendali mutu hanya dapat dilakukan terhadap lembaga- lembaga yang menghasilkan sebuah produk (manufaktur), tidak dapat dilakukan terhadap jasa, namun pada proses penjaminan mutu dapat dilakukan baik terhadap industri manufaktur maupun industri jasa, termasuk berbagai industri jasa non profit, seperti pelayanan lembaga pendidikan. Namun demikian menjamin bahwa proses berjalan dengan baik, maka akan menghasilkan produk atau layanan yang baik belum cukup, karena sebuah produk layanan yang baik juga tergantung pada input. yang baik. Input tersebut yang kemudian menjadi sebuah persyaratan apakah sebuah proses yang baik dapat dilakukan untuk dapat menghasilkan suatu produk atau layanan yang baik juga. Mendasarkan pada asumsi inilah kemudian lahirlah sistem manajemen mutu.


Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 merupakan sistem yang menjadi bagian dari manajemen mutu terpadu (TQM). Untuk dapat mengimplementasikan sistem manajemen mutu maka dibutuhkan berbagai landasan. Jika landasan tersebut semakin kuat maka kekokohan dari sistem manajemen mutu yang dibangun oleh sebuah organisasi juga semakin kokoh. Landasan tersebut meliputi kepedulian, nilai, integritas, pelatihan dan pengendalian

Last modified: Friday, 4 December 2020, 12:54 PM