4.5. Proses Dan Metode Pelingkupan
Waktu Pelaksanaan Pelingkupan
Pelingkupan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang sinambung
(continue). Kegiatan pelingkupan sebenarnya berawal sejak penapisan proyek,
Penyusunan dokumen Kerangka Acuan, hlngga berakhirnya studi ANDAL.
Saat Penapisan Prayek
Proses pelingkupan yang dilakukan pada saat ini ditujukan untuk menetapkan:
• Jenis rencana kegiatan atau proyek yang tidak memerlukan proses AMDAL/SEMDAL
• Jenis rencana kegiatan atau proyek yang memerlukan penyusunan dokumen PIL
terlehih dahulu karena “perilaku” dampak belum banyak diketahui atau diragukan:
Jenis rencana kegiatan atau proyek yang langsung memerlukan penyusunan
ANDAL/SEL karena dipandang jelas menimbulkan dampak penting.
Dengan. digunakannya pelingkupan pada saat penapisan proyek, prosedur
ANDAL/SEMDAL yang harus ditempuh oleh Suatu rencana kegiatan dapat diputuskan dengan lebih tepat
Saat Penyusunan Kerangka Acuan
Pelingkupan yang berlangsung disaat penyusunan KA pada dasarnya
dimaksudkari untuk mencapal tujuan dan manfaat seperti yang dlmaksud pada Bab 2
panduan pelingkupan ini. Pellngkupan pada saat ini lebih merupakan proses
kelembagaan, mengingat “diikutsertakannya” berbagai pihak di luar pemrakarsa, seperti
Instansi yang berwenang, t:okoh-tokoh masyarakat, dan para pakar, dalam penyusunan
Kerangka Acuan ANDAL.
Saat Panyusunan ANDAL, RKL, RPL
Pelingkupan pada saat. ini sepenuhnya di lakukan oleh penyusun ANDAL/,
RKL, dan RPL. Tujuannya agar studi ANDAL dan RKL/RPL tetap berada dalarn
konteks menelaah dampak penting lingkungan seperti yang digariskari dalarn Kerangka
Acuan. Pelingkupan yang dilakukan pada saat ini lebih bersifat teknls, dalam artian
bahwa kegiatan pengumpulan data, analisis data, serta rekomendasi upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan; senartlasa akan diarahkan untuk keperluan kajian dampak
penting lingkungan.
Panduan yang diutarakan disini adalah panduan pelingkupan untuk keperluan
penyusunan dokumen Kerangka Acuan.
Proses Pelingkupan
Pelingkupan untuk penyusunan Kerangka Acuan ANDAL/SEL dilaksanakan
melalui serangkalan proses berikut:
(1.) Identifikasi dampak potensal yang bersumber dari pemrakarsa kegiatan, rnasyarakat, pakar, dan instansi pemerintah tentang rencana kegiatan atau proyek yang diusulkan.
(2.) Evaluasi segenap dampak potensial sehingga diharapkan dampak penting hipotetis dengan meniadakan dampak potensial yang tidak atatu kurang penting.
(3.) Pemusatan (focussing) segenap dampak penting (hipotetis) dengan maksud agar
terancang Iingkup dan kedalaman studi ANDAL yang Jelas dan sistematis dengan fokus bahasan pada dampak penting.
Identifikasi Dampak Potensial
Kegiatan pelingkupan pada tahap ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi;
segenap dampak lingkungan (primer maupun sekunder) yang secara potenslal akan
timbul sebagai akibat adanya rencana kegiatan/proyek. Identifikasi dampak patensial ini
bersumber dan serangkaian hasil konsultasi dan diskusi dengan para pakar, Instansi
pemerintah, serta masyarakat yang terkena dampak. Pada tahap ini belum ada upaya
untuk mengevaluasi apakah segenap dampak potensial tersebut akan merupakan
dampak pentlng. Pada tahap ini yang diperlukan hanyalah menyusun daftar segenap
dampak potensial yang mungkian akan timbul.
Contoh: (Kasus; pengembangan lapangn minyak, Catatan contoh ini hanya merupakan ilustrasi dan sifatnya tidak mengikat).
Setelah melalui serangkaian konsultasi dan diskusi denan pakar, instansi
pemerintah, dan masyarakat sekitar rencana kegiatan/proyek; suatu lapangan minyak
yang akan dibuka di dataran seluas 50 ha secara potensial diduga akan menimbulkan
dampak terhadap beberapa komponen lingkungan disekitarnya. Komponen lingkungan
tersebut adalah:
(1). Sedimentasi sungai
(2). Kualitas air,
(3). KualItas udara,
(4). Kesuburan tanah,
(5). Erosi,
(6). Perikanan (sungal),
(7). Satwa liar yang dilindungi,
(8). Vegetasi hutan,
(9). Kesempatan kerja,
(10). Pendapatan penduduk,
(11). Kesehalan masyarakat,
(12). Aksesibilitas daerah,
(13). Sikap terhadap proyek,
(14). Wanrian peninggalan budaya.
Evaluasi Dampak Potensial
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan atau meniadakan
dampak potensial yang dipandang tidak relevan atau tidak penting: sehingga diperoleh
seperangkat dampak penting hipotetis yang dipandang perlu dan patut untuk ditelaah
dalam penyusunan ANDAL. Pada tahap ini akan dihasilkan daftar dampak penting
hipotetik yang belum berurutan dan terorga nisir secara sistematis.
Contoh: (Lanjutan kasus lapangan minyak, Catatan : contoh ini hanya
merupakan illustrasi dan sifatnya tidak mengikat)
Dari14 komponen lingkungan yang semua dipandang merupakan dampak potensial
untuk diperhatikan, setelah ditelaah lebih lanjut (misal melalui metode matrik, atau
penelaahan literatur) ternyata terdapat 6 kamponen lingkungan yang tidak relevan untuk
diteliti. Dengan demikian dampak potensial yang secara hipotetis dipandang penting
untuk ditelaah adalah:
(1). Kualitas air,
(2). Kualitas udara,
(3). Perikanan (sungai),
(4). Vegetsi hutan,
(5). Kesempatan kerja,
(6). Pendapatan penduduk,
(7). Aksesibilitas hutan,
(8). Sikap terhadap proyek.
Pemusatan (Focussing)
Pelingkupan yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk mangelompokkan
atau mengorganisir dampak-dampak penting yang telah dirumuskan pada tahap
sbelumnya, dengan maksud agar diperoleh gambaran yang utuh, dan lengkap. Pertama,
segenap dampak penting dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut tingkat
keterkaitannya satu sama lain. Selanjutnya diurut berdasarkan tingkat kepentingannya
baik dari segi ekonomi ataupun ekologis.
Dampak penting hipotetis yang terkelompok inilah yang merupakan fokus
abhasan dalam penyusunan ANDAL, dan di gunakan sebagai dasar untuk
menjabarkan ruang lingkup, kedalaman dan strategi pelaksanaan studi ANDAL.
Batas wilayah studi, .jenis data dan Informasi yang dikumpulkan, ,jumlah lokasi
pengamatan/ pengukuran, dan lain sebagainya).
Coritoh: (Lanjutan kasus lapangan minyak, Catatan : contoh ini hanya merupákan
illustrasi dan sifatnya tidak mengikat)
Delapan dampak penting yang semula belum terkelompok (menurut derajat
kepentingan dampak), setelah melaiui serangkaian diskusl dan konsultasi yang intensif
dapat dlkelompokkan menjadi dua kelompok dampak penting. Kedua kelompok
dampak penting hipotetis tersebut adalah:
(1.) Dampak terhadap kualitas air dan perikanan sungai,
(2.) Dampak terhadap kesempatan berusaha dan pendapatan penduduk , yang
tergantung pada penangkapan ikan di sungai.
Metode Pelingkupan
Dalam proses pelingkupan digunakan metode-metode untuk ldentifikasi, evaluasi, dan pemusatan dampak penting hipotetis. Secara garis besar metode yang dapat. digunakan adalah:
(a). Metode identifikasi dampak
(b). Pengamatan lapangan
(c). Penelaahan pustaka
(d). Analisis isi (Content analisys)