7.2. Metode Prediksi Dampak Lingkungan

Soemarwoto (1989) mengklasifikasikan prakiraan dampak menjadi 2 (dua) metode, yaitu metode formal dan metode informal. Metode formal merupakan metode prakiraan dampak yang terdiri atas :

(1) model prakiraan cepat

(2) model matematik 

(3) model fisik 

(4) model eksperimental

Metode informal dilakukan dengan instuisi, pengalaman dan analogi Proses pelaksanaan prakiraan dampak yang dikutip dari Environmental Resources Limited (1984) oleh Soemarwoto (1989) adalah seperti berikut :



Uraian di atas menunjukkan bahwa teknik membuat prakiraan dampak terhadap sesuatu komponen tertentu dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Cara sederhana biasanya mudah dilakukan tetapi subyektivitasnya tinggi. Cara yang rumit dilakukan dengan menggunakan cara-cara matematis yang lebih obyektif. Adapun cara/teknik memprediksi dampak dapat dilakukan dengan :

(1). Cara/teknik sederhana 

Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik seperti intuitive, ad hock, analog! dan delphi, 

(2). Cara/teknik pemodelan 

Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik model matematis, model statistik hubungan regresi, statistik korelasional dan gratis, 

(3). Cara/teknik pertimbangan keahlian profesi (professional judgment) 

Cara ini sebenarnya merupakan cara kombinasi antara ketiga cara di atas yang dilakukan oleh pakar bidang tertentu terhadap suatu komponen lingkungan tertentu. Dengan pengalaman yang dimiliki dan pengetahuan yang dikuasai oleh seorang pakar mata prakiraan dampak sesuatu komponen lingkungan akan dapat ditentukan dengan tepat.

Dari berbagai model ini maka yang paling banyak dipergunakan adalah model sederhana, sebab cara ini akan lebih mudak diketahui dan dipelajari. Untuk mengetahui seluruh komponen lingkungan dan seluruh aktivitas pembangunan yang diduga menimbulkan dampak dapat dipergunakan metoda prediksi seperti "checklist", matrik interaksi, flow chart atau overlay. Namun yang banyak dipergunakan karena pertimbangan mudah dilakukan adalah metode matrik interaksi dan checklist.

Oleh karena dampak yang diduga ini terjadi pada waktu mendatang maka harus dipertimbangkan adanya ketidakpastian. Untuk menjamin presisi pendugaan dampak dan menanggulangi ketidakpastian ini maka perlu diketahui adanya kesesatan atau kesalahan yang berasal dari bebarapa sumber. Sumber kesalahan dapat dimungkinkan berasal dari hal-hal berikut ini :

(1). Type of One Error atau Alpha Error 

Tipe alpha error adalah kesalahan yang terjadi pada saat dilakukan penarikan kesimpulan. Dari pendugaan terhadap dampak seluruh komponen lingkungan yang telah dilakukan harus disimpulkan komponen apa saja yang terkena dampak cukup besar. Pada saat penarikan kesimpulan bila terjadi kesalahan, maka kesalahannya ini disebut Alpha Error.

(2). Type of Two Error atau Betha Error 

Tipe kesalahan ini terjadi pada saat menentukan hipotesis yang diajukan. Dalam pemikiran pakar mengenai suatu komponen lingkungan tertentu pasti telah ada hipotesis tentang dampak yang mungkin akan timbul. Dalam memutuskan dampak yang sesuai dengan hipotesis, biasanya akan terjadi kesalahan.

(3). Type of S Error atau subject Error 

Kesalahan dalam pendugaan dampak tipe ini, disebabkan oleh karena tidak baiknya dalam menentukan unit cuplikan. Dengan unit cuplikan yang salah maka data dan informasi tentang kondisi lingkungan dan deskripsi tentang rona lingkungan juga salah. Akibatnya dalam pendugaan dampak juga terjadi kesalahaan. Misalnya dalam memprediksi dampak terhadap kualitas air laut akibat kebocoran minyak dari depot di pantai, apabila sampel air yang diambil hanya di bagian kedalam tertentu dan air permukaan justru tidak diambil sampelnya, maka cara pengambilan sampel yang demikian menjadi sumber kesalahan dalam menentukan dampak. Karena pada umumnya minyak berada di permukaan air.


(4). Type G Error atau Group Error 

Tipe kesalahan ini biasanya terjadi pada saat pendugaan dampak sosial ekonomi. Pada hakekatnya pendapat suatu kelompok masyarakat sering berbeda dengan pendapat individu. Apabila dilaksanakan pengamatan dalam kelompok saja kemungkinan terjadi kesalahaan karena sifat-sifat individual tidak diketahui. sementara itu bila diamati sifat dan persepsi sering sekali tidak sesuai dengan persepsi berdasar kelompok. O1eh karenanya perlu didapatkan informasinya secara kelompok dan Informasi individual. Setelah data dan informasinya dinilai telah memenuhi syarat kemudian baru dilakukan prakiraan dampak.

(5). Type of R Error atau Replication Error 

Tipe kesalahan ini terjadi karena keterangan atau data diperoleh berdasarkan pada pengamatan yang ulangan cuplikannya tidak memenuhi syarat. pada suatu Amdal. hal ini sering terjadi karena metode penelitian secara ilmiah diabaikan. Perlu dikemukakan bahwa dalam pendugaan dampak untuk waktu yang akan datang maka masalah ketidakpastian patut mendapat perhatian dan pertimbangan. Masalah ketidakpastian dapat dimasukkan dalam analisis probabilitas. Pada hakekatnya seperti yang telah diterangkan pada uraian Prakiraan dampak terhadap lingkungan sosial ekonomi budaya harus dilakukan langkah memperkirakan perubahan lingkungan bila tak ada proyek dan bi1a ada proyek.

Terakhir diperbaharui: Friday, 13 November 2020, 11:11