7.4. Cara Pendugaan Dampak Komponen Hidrologi

Komponen hidro-logi dalam Amdal biasanya dirinci menjadi parameter- parameter debit, sifat kualitas air permukaan (sungai, danau, angin rawa) air dalam tanah (kualitas dan kuantitasnya), ikiim makro (curah hujan, angin yang terdiri atas kecepatan dan arah, suhu, kelembatan) pola drainase dan evaporasi. 

Menurut Canter (1977) 1angkah-1angkah memperkirakan perubahan lingkungan perairan dan kemudian menduga dampaknya meliputi :

  1. Penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang dirinci atas Parameter- parameternya masing-masing terutama yang berhubungan dengan kondisi kuantitas dan kualitasnya : 
  2. Mempelajari masalah yang ada terutama yang berhubungan dengan air permukaan ; 
  3. Penentuan kondisi kuantitas dan kualitas air dalam tanah, dan penggunaanya oleh berbagai pihak (penduduk, pabrik dan pelayanan umum seperti hotel, kantor), pada waktu yang lalu, saat ini dan prakiraan untuk waktu mendatang. Apabila ada informasi tentang penurunan kuantitas dan kualitas air dalam tanah ini, sangat baik untuk menentukan prakiraan kondisi yang akan datang.
  4. Mempelajari berbagai standar kualitas lingkungan komponen hidrologi yang ada. Pada saat ini telah ada standar-standar kualitas lingkungan komponen hidrologi, yaitu Kep-Men KLH No. 02/1988, Peraturan Pemeritah No. 20 tahun 1990, Hiper-menkes No. 01/Birhukmas/1/1975,172 dan 173/Menkes/Per/VI11/1977, No. 253/Menkes/Per/VI/1982 dan 528/Menkes/Per/XI1/1982. Semuanya merupakan standar nasional . Sementara itu untuk beberapa propinsi telah pula ada standar kualitas lingkungan seperti OKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, dan Kalimantan Timur; 
  5. Penentuan perubahan berbagai parameter air diwaktu yang akan datang bila ada proyek dan bila tidak ada proyek. Kemudian tentukan dampaknya bila ada proyek.

Untuk menentukan perubahan kondisi berbagai parameter hidrologi pada waktu mendatang dan dampak yang disebabkan oleh suatu kegiatan dapat dipergunakan berbagai cara seperti berikut.

• Polusi Air

Polusi terhadap air sering didefinisikan sebagai suatu proses masuknya polutan, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tersebut dalam periode waktu tertentu. Hal ini akan mempengaruhi kondisi lingkungan perairan. Bila kondisi parameter air ini mempengaruhi kesehatan, misalnya berkembangnya bakteri pathogen maka dikatakan telah terjadi kontaminasi.

Terjadinya polusi air ini berakibat penggunaan air yang terbatas. Secara jelas terjadinya polusi pada air akan mudah terlihat pada kondisi estetika yang menurun yang disebabkan oleh minyak dan material pencemar yang terapung. Parameter hidrologi yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam memperkirakan dampak adalah parameter fisik, kimia dan bakteriologis. Ketiga kelompok parameter fisik, kimia dan bakterilogis sebenarnya berkaitan satu dan lainnya kondisi lainnya, sebab kondisi sesuatu parameter air seringkali juga menentukan sifat dan kondisi parameter lainnya. Kadang-kadang didalam kenyataan di alam akan sulit menentukan sumber pencemar, sebab seluruh kegiatan di sepanjang sungai membuang limbahnya ke sungai. Oleh sebab itu perlu ditentukan sumber pencemar mana yang paling berperan dalam mencemari perairan.

Untuk ini dapat dipergunakan rumus Ekivalen populasi (Population Equivalent) dari Canter (1977) seperti berikut :


dimana : 

PE = ekivalen populasi didasarkan pada unsur pokok parameter organis yang terdapat dalam limbah cairnya sesuatu industri

A = banyaknya limbah cair yang dikeluarkan (mg/hari ) Variabel A yang merupakan variabel prediktor yang berubah sesuai dengan peningkatan atau penurunan kapasitas produkasi. Apabila diwaktu mendatang produksi meningkat 2 kali, maka variabel ini juga meningkat dua kalinya. 

B = BOD dalam limbah (mg/1) 

8,34 = banyaknya limbah, suatu U besaran (Ib/gal) 

0,17 = banyaknya BOD dalam Ib/hari secara individual


Dengan rumus ini akan dapat diketahui berapa besar suatu industri berperan dalam mengetahui kondisi, perairan. Rumus ini dapat pula dipergunakan untuk memperkirakan bagaimana industri yang akan didirikan akan mempengaruhi lingkungan. Untuk ini diperlukan informasi spesifikasi limbah yang akan dikeluarkan oleh pabrik terutama BOD dan jumlah limbah yang akan dikeluarkan per hari. Sementara itu untuk mengetahui konsentrasi parameter anorganis dalam air dapat dipergunakan model matematis biasa. Yaitu berapa banyaknya parameter tertentu seperti Hg, Cd, Pb, Al dan Cr dalam air yang diperkirakan akan terkumpul dalam perairan dari industri yang akan didirikan.


Last modified: Friday, 13 November 2020, 11:43 AM