Jenis-jenis Rasio Solvabilitas
A. Debt To Asset Ratio (Debt Ratio)
Digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Rumus
Debt to Asset Ratio = Total debts / Total Assets
Contoh : Hitunglah DAR pada tahun 2005 dari data keuangan dibawah ini
Komponen laporan keuangan | 2005 | 2006 |
Total aktiva lancar | 4200 | 4000 |
Total utang | 2050 | 1900 |
DAR = 2050/4200
=0,488 = 49%
Artinya : bahwa setiap Rp 100,00 pendanaan perusahaan, sebanyak Rp 49,00 dibiayai dengan utang dan Rp 59,00 disediakan oleh pemegang saham
B. Debt to Equity Ratio
Digunakan untuk menilai setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang
Rumus : DER = Total Debts / Equity
Contoh : Hitunglah DER pada tahun 2005 dari data keuangan dibawah ini
Komponen laporan keuangan | 2005 | 2006 |
Total utang | 2050 | 1900 |
Total Ekuitas | 2250 | 2100 |
DER = 2050/2250
= 0,911 = 91%
Artinya : bahwa kreditor menyediakan Rp 91,00 untuk setiap Rp 100,00 yang disediakan pemegang saham pada tahun 2005. Atau perusahaan dibiayai oleh utang sebanyak 91%.
C. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)
Digunakan untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan
Rumus :
LTDtER = Long Term Debt / Equity
Contoh : Hitunglah LTDtER pada tahun 2005
Komponen laporan keuangan | 2005 | 2006 |
Total utang jangka panjang | 1300 | 1150 |
Total Ekuitas | 2250 | 2100 |
LTDtER = 1300 / 2250
=0,577 = 58%