1.5 Sejarah Akuntansi di Indonesia dan Perkembanganya

Awal Mula Masuknya Akuntansi di Indonesia

Sejak zaman pra-kolonial, masyarakat Indonesia telah mempraktikkan beberapa jenis akuntansi, terutama di bidang pertanian. Namun, tidak ada yang dapat dikategorikan sebagai akuntansi modern, karena banyak yang berbasis pada tradisi lokal.

Ketika Belanda menduduki Indonesia pada abad ke-17, sebuah sistem akuntansi modern mulai diterapkan. Sistem ini menggunakan buku-buku tabungan, buku penghasilan dan buku pengeluaran untuk membuat laporan keuangan untuk pemerintahan Belanda.

Sistem ini dikenal dengan sebutan “Djirak”, yang berasal dari bahasa Belanda “de journaal van de rekeningen”, yang berarti “jurnal rekening”. Sistem akuntansi modern ini disempurnakan berdasarkan standar internasional, sehingga mudah untuk melihat informasi keuangan yang akurat.

Selain itu, sistem ini juga memudahkan pemerintah Belanda untuk mengakses informasi keuangan di seluruh wilayah kekaisaran.

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, sistem akuntansi Djirak masih tetap digunakan oleh pemerintah Indonesia. Namun, dengan berjalannya waktu, sistem ini mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistem akuntansi baru.

Pada tahun 1950-an, sebuah organisasi internasional yang dikenal dengan nama International Accounting Standards Committee (IASC) didirikan untuk mengembangkan standar akuntansi internasional.

Standar-standar ini diadaptasi di Indonesia pada awal tahun 1970-an. Standar-standar ini dikenal sebagai standar akuntansi berimbang (BAS) dan telah menjadi standar utama untuk akuntansi di Indonesia.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Selama tahun-tahun berikutnya, sistem akuntansi di Indonesia terus berkembang, dengan beberapa perbaikan dalam standar akuntansi dan sistem akuntansi.

Pada tahun 2000-an, Indonesia telah menjadi salah satu negara yang memiliki standar akuntansi yang kuat. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kesesuaian standar akuntansi Indonesia, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan Organisasi Internasional Standar Akuntansi (IASB).

Pada tahun 2011, Indonesia telah mengadopsi standar-standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASB, yang dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).

Dengan adopsi standar akuntansi internasional ini, diharapkan akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di dalam dunia akuntansi di Indonesia. Ini juga akan membantu meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di sektor bisnis.

Di masa kini, sistem akuntansi di Indonesia telah berkembang dengan cepat dan telah menjadi salah satu yang terkuat di dunia. Walaupun standar akuntansi masih memerlukan banyak perbaikan, Indonesia telah menunjukkan bahwa ia dapat menjadi salah satu yang terdepan dalam mengembangkan akuntansi modern.

Bagaimana Sejarah Pemberian Gelar Akuntan di Indonesia?

Di Indonesia, gelar akuntan telah lama ada. Sejarahnya berawal dari pengakuan hak untuk menerapkan standar akuntansi yang diberikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1890.

Pada saat itu, pemerintah memberikan persetujuan kepada lembaga yang disebut “Vereeniging voor Accountants en Boekhouders” (VAB) untuk membuat dan menerapkan standar akuntansi di wilayah tersebut.

Standar-standar tersebut diikuti oleh para akuntan dan waktu berjalan, mereka mulai menetapkan gelar tertentu untuk mengkonfirmasi kompetensi para akuntan.

Akibatnya, pada tahun 1910, VAB telah memberikan gelar akuntan umum. Gelar ini hanya dapat diberikan kepada seseorang setelah mereka menyelesaikan proses pendidikan yang ketat dan mengikuti ujian tertentu.

Pada tahun 1948, pemerintah mengambil alih VAB dan membentuk lembaga baru yang disebut “Instituut van Accountants” (IA). IA menyusun syarat-syarat yang lebih ketat untuk menerima gelar akuntan, yang meliputi sejumlah kewajiban profesional yang harus dipatuhi dan standar akuntansi yang harus diterapkan.

Gelar akuntan profesional telah diberikan di Indonesia sejak tahun 1949. Pada tahun 1968, pemerintah mendirikan lembaga baru yang disebut “Instituut van Accountants en Belastingdeskundigen” (IAB). IAB menyusun standar dan persyaratan yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi kompetensi para akuntan profesional.

Kini, gelar akuntan profesional telah menjadi standar di sebagian besar lembaga keuangan dan perusahaan di Indonesia. Gelar ini diakui secara internasional sebagai satu-satunya patokan untuk mengukur keahlian akuntan dan kompetensi akuntansi.

Ini memungkinkan para akuntan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan internasional dan mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dengan memiliki gelar akuntan.

Bagaimana Perkembangan Akuntansi di Era Ini?

Akuntansi adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam bisnis modern. Tidak mengherankan bahwa di era teknologi digital saat ini, akuntansi telah berkembang dengan cepat.

Kini, akuntansi telah berubah menjadi lebih modern dan teknologi telah membantu para profesional akuntansi terus meningkatkan keefisiensian dan efektivitas kerjanya.

Akuntansi saat ini lebih cepat, lebih tepat, lebih mudah diakses, dan lebih mudah untuk dipahami oleh para pelaku bisnis. Selain itu, kehadiran teknologi software akuntansi telah membantu para profesional akuntansi dalam menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Kledo merupakan salah satu software akuntansi berbasis cloud buatan anak bangsa yang hadir untuk membantu para pelaku bisnis di Indonesia. Kledo telah dipercaya lebih dari 35 ribu para penggunanya dan menjadi software akuntansi dengan fitur terlengkap dibanding software sejenis lainnya.


Terakhir diperbaharui: Friday, 22 September 2023, 14:49