4.2 Laporan Neraca

Apa itu Neraca Keuangan?

Neraca keuangan (balance sheet) adalah bagian dalam laporan finansial dalam akuntansi yang mencatat informasi terkait aset, kewajiban pembayaran pada pihak terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada waktu tertentu.

Dari laporan ini, Anda dapat mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal pada bisnis Anda kedepannya.

Semua jenis perusahan maupun bisnis perlu memiliki atau membuat laporan neraca untuk dapat membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut.

Baik perusahaan Anda bergerak di bidang perusahaan jasa, perusahaan manufaktur atau lainnya, memiliki neraca tentu akan mempermudah proses pengelolaan keuangan pada perusahaan tersebut.

Umumnya bentuk laporan keuangan neraca dalam akuntansi ini terbagi menjadi dua, yaitu skontro ( horizontal ) dan stafel ( vertikal ).

Nilai modal pada balance sheet merupakan nilai yang tercatat dalam laporan perubahan modal.

Keseimbangan yang didapat pada laporan ini dikarenakan terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercatat di laporan laba rugi.

Apa Saja Contoh Komponen Laporan Neraca Keuangan Dalam Akuntansi Perusahaan?

Dalam menyajikan neraca, ada format yang umumnya diikuti dimana sisi kiri adalah laporan penyajian aset yang dimiliki sebuah perusahaan yaitu aset tetap dan lancar, sedangkan sisi kanan menyajikan kewajiban dan modal.

Lebih jelasnya kita akan membahas lebih dalam mengenai komponen yang dimiliki sebuah laporan neraca:

1. Aset

Aktiva atau aset merujuk pada keseluruhan dari sumber daya yang Anda miliki.

Aset merupakan sebuah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus dukungan untuk operasional.

Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, berikut adalah penjelasannya:

  • Aset Lancar

Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek, dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu maksimal satu tahun.

Adapun komponen yang termasuk di dalamnya seperti kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan utang dibayar di muka.

  • Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun. Ini juga berada di dalam komponen laporan neraca keuangan akuntansi.

Adapun komponennya bisa seperti bangunan pabrik, bangunan kantor, peralatan pabrik, peralatan kantor dan hak milik intelektual seperti hak paten dan hak cipta.

Aset seperti bangunan pabrik dan peralatan ini dapat disajikan pada laporan neraca dalam nilai bersih yaitu sudah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

2. Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka, serta akrual ( biaya yang jatuh tempo di kemudian hari ).

Kewajiban merupakan utang perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Kewajiban/Utang Lancar

Kewajiban atau utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.

Kewajiban lancar ini juga memiliki beberapa contoh diantaranya utang usaha/utang dagang, gaji dan pajak yang harus dibayar dan wesel tagih yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.

  • Kewajiban/Utang Jangka Panjang

Sedangkan utang jangka panjang pada laporan akuntansi neraca merupakan kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Salah satu contohnya adalah pinjaman jangka panjang dan obligasi yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

3. Ekuitas atau Modal

Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan neraca keuangan dimana ekuitas ini dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan.

Posisi prive dalam balance sheet disajikan pada bagian ekuitas, yakni untuk mengurangi saldo ekuitas.

Berdasarkan hubungan timbal balik, ekuitas adalahdapat diartikan sebagai selisih antara komponen-komponen aset dan utang.

Aset – Liability = Equity

Komponen ekuitas dalam sebuah laporan neraca adalah saldo dari modal akhir usaha.

Ekuitas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Saham Disetor

Saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan.

Dana dari saham disetor ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan.

Seperti contohnya untuk belanja modal kerja ataupun membeli aset yang terdapat pada neraca keuangan.

  • Laba Ditahan

Laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.

Bagian laba ditahan inilah yang akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu, dimana ketika sebagian laba perusahaan tidak semuanya dibagikan sebagai dividen.







Terakhir diperbaharui: Friday, 27 October 2023, 15:37