5.4 Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip akuntansi merupakan pedoman atau ketentuan yang telah diputuskan dan disepakati umum sebagai dasar untuk penetapan teknik akuntansi yang berlandaskan tujuan serta konsep teoritis akuntansi. Ada dua asumsi dasar yang diberikan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yaitu :
1. Dasar akrual
artinya pengakuan seluruh kejadian atau transaksi untuk penyusunan laporan keuangan didasarkan pada setiap peristiwa bukan berdasar transaksi keluar masuknya uang.
2. Kelangsungan usaha
artinya dalam penyusunan laporan keuangan berdasar atas asumsi usaha yang dilakukan entitas usaha akan terus berlanjut.
Prinsip dasar akuntansi yang berlaku di Indoneisa adalah:
1. Prinsip entitas ekonomi
Prinsip ini diartikan sebagai sebuah konsep kesatuan dalam usaha, artinya perusahaan dianggap oleh akuntansi sebagai sebuah kesatuan ekonomi, terpisah dari pemilik dan entitas lain, artinya berdiri sendiri. Pencatatan transaksi perusahaan oleh akuntansi dibedakan dengan pemilik baik catatan kekayaan maupun kewajibannya.
2. Prinsip periode akuntansi
Pada prinsip ini penilaian maupun pelaporan keuangan dibatasi periode tertentu.
3. Prinsip satuan moneter
Pencatatan transaksi prinsip satuan moneter terbatas hanya atas segala sesuatu yang terukur dan penilaiannya memakai satuan uang.
4. Prinsip kesinambungan usaha
Anggapan pada prinsip ini adalah perusahaan atau entitas bisnis akan melakukan operasional perusahaan terus menerus tidak ada penghentian atau pembubaran kecuali ada peristiwa khusus yang dapat menyanggahnya.
5. Prinsip biaya historis
Prinsip ini mengharuskan seluruh pencatatan barang berdasar harga perolehannya yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut.
6. Prinsip pengungkapan penuh
Informasi yang informatif dalam laporan keuangan
pada prinsip ini harus terungkap secara penuh. Jika ada informasi dalam laporan keuangan tidak dapat disajikan
maka harus diberi
penjelasan atau keterangan dalam bentuk catatan kaki atau disajikan pada lampiran.
7. Prinsip pengakuan pendapatan Pendapatan dalam prinsip ini akan diakui setelah ada kepastian
jumlah yang dapat diukur secara tepat berdasar
harta yang perolehannya dari kegiatan usaha. 8. Prinsip mempertemukan Pada prinsip ini penentuan besarnya laba bersih pada tiap periode adalah dengan mempertemukan biaya usaha dengan pendapatan. 9. Prinsp Konsistensi Adalah prinsip yang tetap dan dipakai secara konsisten dalam pelaporan keuangan
entitas agar laporan dapat dibandingkan dengan laporan
periode sebelumnya sehingga
dapat memberikan manfaat
lebih kepada pemakainya. 10. Prinsip
materialitas .Adanya kenyataan yang tidak sesuai dengan tujuan prinsip akuntansi yang bertujuan menyeragamkan semua aturan sehingga
menyebabkan terjadinya informasi
bersifat material atau immaterial. Sedangkan prinsip dasar akuntansi menurut Accounting Principles Board Statement 4 adalah : 1.
Cost primciples Istilah lain dari The cost
principles adalah historical cost merupakan dasar yang tepat dipakai untuk menilai dan mencatat perolehan suatu barang, artinya
seluruh perkiraan dinilai
pada tanggal perolehan
berdasar harga pertukaran. 2.
Revenue principles Pada prinsip ini pendapatan laba bersih usaha berasal dari adanya transaksi
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Menurut FASB dua kriteria
untuk dipertimbangakan pada waktu penentuan pengakuan pendapatan adalah :
a. Saat pendapatan dapat direalisasi
b. Saat pendapatan telah dihasilkan
3. Matching principles
Konsep akuntansi dalam matching principles adalah konsep yang mendukung pelaporan pendapatan serta beban terkait pada periode yang bersamaan.
4. Objectivity principles
Prinsip Objectivity principles terkait dengan penilaian atas harga perolehan suatu barang. Para pengguna laporan keuangan cenderung memilih penilaian berdasarkan historisnya. Hal ini dinilai oleh pemakai laporan lebih dapat dipercaya atau lebh objektif.
5. Concistency principles
Menurut prinsip concistency principles pencatatan transaksi sejenis harus dicatat dengan metode yang sama juga pada periode berikutnya dengan tujuan agar laporan keuangan dapat mempunyai daya banding. Jika terpaksa metode harus dirubah maka sifat pengaruh dan alasan perubahannya harus diungkapkan di laporan keuangan saat periode terjadinya perubahan.
6. Disclosure principles
Prinsip Disclosure principles adalah sebuah prinsip yang menekankan penyajian seluruh informasi relevan pada laporan keuangan seharusnya dilakukan.
7. The conservatism principles
Merupakan prinsip kehati-hatian terhadap ketidakpastian. Prinsip ini secara historis menjadi pedoman para praktiksi akuntansi karena konservatisme memberikan pedoman yang rasional.
8. Materiality principles
Dalam prinsip ini material berhubungan dengan pengaruh suatu item pada laporan keuangan. Akuntan dalam prinsip ini memungkinkan untuk memakai pertimbangan profesionalnya apakah item suatu barang material atau tidak.
9. Uniformity dan comparability principles
Pada prinsip ini informasi akan lebih bermanfaat jika bisa dibandingkan dengan informasi yang serupa dengan perusahaan lain, baik pada periode yang sama atau berbeda. Komparabilitas memungkinkan para pemakai melakukan identifikasi baik persamaan maupun perbedaan yang nyata pada peristiwa ekonomi.