6.1 Kerangka Konseptual

Pengertian

 Penyusunan teori akuntansi merupakan proses berurutan yang dimulai dari penentuan tujuan pelaporan dan diakhiri dengan penyusunan teknik akuntansi. Sedangkan definisi dari Kerangka konseptual adalah suatu konstitusi, suatu sistem koheren dari hubungan anatara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Dari definisi tersebut maka kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran logis yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan. Kerangka konseptual dimaksudkan untuk konstitusi dalam proses penyusunan standar. Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan, apakah standar telah sesuai dengan kerangka konseptual ataukan tidak. Sedangkan Fungsi  kerangka  konseptual ini untuk meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dan untuk mengevaluasi praktik akuntansi. Salah satu manfaatnya adalah kerangka konseptual

memberikan pedoman yang dapat memberikan pedoman bagi penyusun standar. Isi kerangka konseptual umum dimulai dari tujuan pelaporan keuangan, karakteristik kualitatif informasi akuntansi, unsur-unsur laporan keuangan, pengukuran dan pengakuan laporan keuangan, dan penyajian. Penyajian kerangka konseptual meliputi pelaporan posisi keuangan, pelaporan arus kas dan likuiditas, dan pelaporan laba.

Kebutuhan Kerangka Konseptual

 Ada 2 alasan mengapa kita memerlukan kerangka konseptual yaitu :

1.      Kerangka konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan komparanilitas antar laporan keuangan perusahaan

2.      Kerangka konseptual yang dikembangkan dengan baik akan membuat profesi mampu lebih cepat memecahkan masalah praktis yang baru dan sedang berkembang dengan mengacu pada kerangka teori dasar yang ada.

 

Kerangka Konseptual IFRS

 Kerangka dasar merupakan suatu sistem koheren yang melekat dengan tujuan-tujuan serta sifat dasar akuntansi yang mengarah pada standar konsisten terdiri atas berbagai sifat, fungsi, dan batasan akuntansi dan laporan keuangan. Dengan kata lain bahwa Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Keuangan (Conceptual Framework) menjelaskan tujuan, dan konsep untuk, pelaporan keuangan bertujuan umum. Proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi kejadian dan transaksi hingga penyajian laporan keuangan perusahaan memerlukan sebuah kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Tujuan dari Kerangka Konseptual adalah untuk:

1.      Membantu Dewan Standar Akuntansi Internasional (Dewan) untuk mengembangkan Standar IFRS (Standar) berdasarkan konsep yang konsisten;

2.      Membantu penyusun untuk mengembangkan kebijakan akuntansi yang konsisten ketika tidak ada Standar ini berlaku untuk transaksi tertentu atau peristiwa lain, atau ketika: Standar memungkinkan pilihan kebijakan akuntansi; dan

3.      Membantu semua pihak untuk memahami dan menafsirkan Standar Kerangka ini menetapkan suatu konsep yang menjadi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan bagi para pengguna laporan. Kerangka kerja konseptual IFRS seperti digambarkan pada gambar di bawah ini


Kerangka konseptual menurut International Financial Reporting Standard (IFRS) dibagi menjadi 3 level yaitu:

1.      First Level = Basic Objective (Tujuan Laporan Keuangan)

Memberi informasi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi investor sekarang dan investor potensial, lenders, dan kreditur lain dalam

pengambilan keputusan dalam kapasitasnya sebagai penyedia modal.

Keputusan tersebut melibatkan keputusan tentang:

a.      membeli, menjual atau memegang instrumen ekuitas dan utang;

b.      memberikan atau menyelesaikan pinjaman dan bentuk kredit lainnya;atau

c.       menggunakan hak suara pada, atau dengan cara lain yang dapat mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya ekonomik entitas.

2.      Second Level = Karakteristik Keuangan dan Unsur Laporan Keuangan

a.      Karakteristik kualitatif

International Accounting Standard Board (IASB) mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dan lnformasi inferior (kurang bermanfaat) untuk pengambilan keputusan ekonomi yang terdiri dari :

1)        Fundamental qualities

a)        Relevance

·         Predictive            Value: membantu meramalkan/memprediksi kinerja yang akan diperoleh di masa mendatang.

·         Confirmatory Value: membantu mengkonfirmasi adanya kebenaran ekspektasi periode sebelumnya.

b)        Faithful Representation

·         Completeness: menyajikan semua informasi yang penting yang memenuhi kriteria penyajian laporan secara wajar.

·         Neutrality:           informasi laporan keuangan tidak dibuat untuk kepentingan salah satu pihak.

·         Free from error: informasi laporan keuangan bebas dari kesalahan. Dengan kata lain bahwa tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam mendeskripsikan fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan          informasi yang dilaporkan, karena telah dipilih dan diterapkan tanpa ada kesalahan dalam prosesnya

2)        Enhancing qualities

a.      Comparability: Laporan keuangan yang dibuat harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya (consistency).

b.      Verifiability: laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan lain dengan metode yang sama dan  dapat diuji.

c.      Timeliness: laporan keuangan disajikan tepat waktu yaitu sebelum pengambilan keputusan diambil.

d.      Understandability: laporan keuangan harus dapat dipahami oleh orang-orang yang memahami akuntansi dan bisnis atau oleh orang-orang yang ingin mempelajari dan menganalisis informasi keuangan yang disajikan.

1.        Third Level = Recognition, measurement, and disclosure concept.

a.      Asumsi Dasar

(1)           Economic           entity: Perusahaan merupakan sebuah entitas yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan unit bisnis lainnya.

(2)           Going concern: Perusahaan dianggap sebagai entitas yang memiliki kelangsungan hidup berkelanjutan sehingga           perencanaan untuk penyusunan laporan keuangan masa kini dan mendatang dilaksanakan terus-menerus.

(3)           Monetary unit: uang adalah common denominator.

(4)           Periodicity: Untuk tujuan laporan keuangan, entitas bisnis dibagi  ke dalam periode-periode akuntansi.

(5)           Accrual basis of accounting: transaksi keuangan dicatat pada periode saat peristiwa terjadi.

b.     Prinsip Dasar Akuntansi

(1)           Measurement

·        Cost: penyajian secara wajar atas jumlah yang dibayarkan untuk barang yang diterima.

·        Fair value: jumlah nilai aset yang dapat ditukar antara pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan bersedia dalam arm‘s length transaction.

·        lASB mengambil langkah dengan memberi pilihan pada perusahaan untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar pengukuran aset

keuangan             dan                                  liabilitas keuangan.

(1)           Revenue recognition: Pendapatan diakui apabila kemungkinan besar manfaat  ekonomi  masa   depan akan mengalir ke dalam perusahaan dan pengukuran dilakukan secara andal.

(2)           Expense recognition: Pengeluaran (penggunaan           aset/menimbulkan liabilitas- atau kombinasi keduanya) selama periode tertentu akibat penyerahan/produksi barang dan/atau memberi jasa.

(3)           Full disclosure: Semua informasi penting yang dapat mempengaruhi keputusan           pengguna laporan keuangan harus diungkapkan.

a.      Constraint

(1)           Biaya: biaya penyediaan informasi mempertimbangkan manfaat yang diperoleh.

(2)           Materialitas: suatu item dianggap material jika dimasukkannya atau kelalaian memasukkannya akan mempengaruhi atau mengubah penilaian orang yang menggunakan.









Terakhir diperbaharui: Tuesday, 7 November 2023, 15:41