11.1 Studi Kasus

Pasar Korea Selatan merupakan pasar besar yang sulit untuk ditaklukkan, bahkan Walmart dan Carrefour sudah merasakan kegagalan saat mencoba masuk ke pasar. Home Plus menjadi tantangan yang berat untuk dihadapi jika ingin mendominasi pasar Korea Selatan.

Home Plus mengadakan riset mengenai perilaku penduduk Korea Selatan, dan dari hasil riset ditemukan bahwa penduduk Korea Selatan merupakan penduduk dengan tingkat produktivitas yang tinggi sehingga berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang dibenci karena dianggap hanya menghabiskan waktu mereka.

Korea Selatan merupakan negara dengan penetrasi internet yang tinggi—82,7% dan 40 juta pengguna internet. Di tahun 2009, hanya ada 470.000 pengguna smartphone di Korea Selatan. Pada Maret 2011, jumlah pengguna smartphone sudah mencapai 10 juta dan meningkat menjadi dua kali lipat (20 juta pengguna) di bulan Oktober 2011.

Home Plus melakukan inovasi pada channel strategy mereka. Home Plus tidak menggunakan strategi konvensional dengan menambah pegawai maupun jumlah toko, namun mereka berinovasi menggunakan digital channel. Home Plus meluncurkan ide “Let the store come to people”. Ide ini diwujudkan dengan menciptakan virtual store di subway.

Virtual store ini memiliki tampilan yang sangat mirip dengan tampilan di supermarket. Konsumen dapat melihat dan membeli barang yang diinginkan dengan melakukan scanning QR code melalui smartphone. Home Plus akan segera mengantarkan barang yang dibeli ke rumah mereka dalam waktu singkat.

Selama dilakukan campaign ini, penjualan online dari Home Plus meningkat 130%, jumlah member meningkat 76%, dan 10.287 konsumen mengunjungi mobile siteHome Plus melalui smartphone. Home Plus juga menjadi nomor 1 untuk online market dan nomor 2 di offline market.


Last modified: Sunday, 5 December 2021, 5:42 PM