Metode yang umum digunakan dalam pelayanan kebidanan : desain, stempel, pengumpulan data, dan analisis

A. Metode Ilmiah

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Metode dalam upaya ilmiah menyangkut cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metodologi Penelitian adalah ilmu atau pengetahuan tentang cara yang tepat untuk melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Pengetahuan tentang ini akan sangat bermanfaat dalam menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan sehari-hari terkait dengan pengetahuan dan penelitian. 

Penelitian disebut juga riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari), atau berasal dari Bahasa Perancis recherche yang berarti “mencari kembali”. Dalam buku yang berjudul Introduction to Research, pengertian penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”
}Keterkaitan metode penelitian dengan bidang lain sangat banyak hampir segala bidang memerlukan suatu metode penelitian dalam menyelesaikan masalah atau memperoleh suatu tujuan.

Penelitian merupakan hal penting dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian yang baik dapat mengembangkan khasanah keilmuan dalam rangkamemperoleh pengetahuan baru, fakta baru atau teori baru. Perkembangan zaman yang begitu cepat disertai dengan teknologi yang semakin tinggi menyebabkan terjadinya suatu ketimpangan atau ketidakseimbangan apabila tidak disertai dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai. Dengansumber daya manusia yang handal, penuh dengan tanggung jawab, serta memiliki kemauan dan keingintahuan yang tinggi dalam mengembangkan pengetahuannya khususnya melalui sebuah penelitian, maka akan didapatkan suatu pengetahuan yang berkualitas karena telah melalui rangkaian yang kebenarannya telah teruji.

Penelitian yang telah teruji mempunyai peranan penting dalam membantu manusia untuk memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan baru. Tanpa adanya penelitian maka pengetahuan akan terhenti, tidak valid, dan akhirnya mengalami kemunduran. Dalam melakukan sebuah penelitian seorang peneliti harus menggunakan metode yang dapat dimengerti serta dapat diikuti atau dapat diulang oleh peneliti lainnya sehingga menghasilkan pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kemampuan ilmiah yang harus dimiliki oleh mahasiswa yaitu berfikir ilmiah sebagai upaya dalam memecahkan masalah. Dalam berfikir ilmiah mahasiswa harus obyektif, rasional, terbuka dan selalu berorientasi pada kebenaran. Kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berfikir yang baik serta metode ilmiah yang benar.

B. Tahapan dalam metode ilmiah 

Proses dalam metode ilmiah yaitu sebagai berikut :
1) Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan atau solusinya. Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan yang tidak sesuai dengan teori atau terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.

2) Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang jelas batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan fakta atau data terkait. Selain dengan melakukan observasi dapat juga dilakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan data atau fakta yang sesuai dengan masalahnya.

3) Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang disebut hipotesis. Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti yang sifatnya masih praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik.

4) Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada dua kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak. 

5) Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.

Tahapan penelitian sebagai implementasi dari metode ilmiah, secara detail dapat digambarkan sebagai berikut:

a) Menguraikan masalah penelitian dalam latar belakang penelitian, kemudian dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan penelitian. Selanjutnya menyusun tujuan penelitian mengacu pada uraian dan rumusan masalah pada latar belakang penelitian tersebut.

b) Melakukan telaah pustaka dengan mencari teori dan materi-materi terkait topik penelitian serta menyusunnya ke dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka disusun sebagai landasan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

c) Pada penelitian kuantitatif perlu disusun hipotesis sebagai dugaan sementara yang nanti akan dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik  

d) Menentukan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian

e) Menentukan populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, serta menghitung besar sampel

f) Menyusun instrumen penelitian dan cara pengumpulan data

g) Menentukan variabel penelitian, definisi operasional, cara ukur, skala ukur, dan hasil ukur variabel penelitian

h) Menyusun jadwal dari mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan, serta menyusun biaya penelitian yang diperlukan selama penelitian

i) Mempersiapkan teknis administrasi seperti mengurus perizinan ke kesbangpol dan dinas terkait

j) Melaksanakan penelitian dalam tahap pengumpulan data baik melalui wawancara ataupun melalui observasi sesuai dengan perencanaan 

k) Melaksanakan pengolahan dan analisis data data yang telah dikumpulkan

l) Menyusun hasil dan pembahasan penelitian dalam laporan akhir penelitian

m) Melakukan desiminasi penelitian melalui forum seminar hasil penelitian dan publikasi ilmiah

C. Batasan penelitian kesehatan

Penelitian kesehatan memiliki dua sasaran yaitu yang pertama untuk memecahkan masalah kesehatan individu yang sedang mengalami masalah kesehatan atau sedang sakit. Yang kedua berorientasi pada kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat supaya dapat mempertahankan dan memelihara kesehatannya agar tetap sehat. Secara umum, ruang lingkup penelitian di bidang kesehatan tidak terlepas dari upaya pemecahan masalah dalam bidang preventif dan promotif serta kuratif dan rehabilitatif.

D. Tujuan penelitian kesehatan

Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian yang dilakukan terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada hasil berupa angka dengan analisis menggunakan uji statistik. Sementara penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak diperoleh dengan prosedur statistik dan dapat menjawab/menggali tentang alasan atau pertanyaan mengapa.

E. Manfaat penelitian kesehatan
Secara umum manfaat penelitian di bidang kesehatan antara lain sebagai berikut:
1) Hasil penelitian dapat digunakan untuk mendeskripsikan status kesehatan individu, kelompok dan masyarakat.
2) Hasil penelitian dapat menggambarkan potensi kemampuan sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya dalam mendukung pengembangan kesehatan.
3) Hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan memberikan alternatif solusi terkait dengan penyebab masalah kesehatan atau kendala lainnya yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan.
4) Hasil penelitian dapat digunakan untuk melakukan tindak lanjut berupa pengambilan keputusan atau kebijakan pengembangan kesehatan.
5) Hasil penelitian dapat menggambarkan secara kuantitas dan kualitas keadaan suatu pelayanan kesehatan dari segi pembiayaan, sarana prasarana dan ketenagaan.

F. Rumusan masalah

Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan atau perbedaan antara teori dengan prakteknya. Masalah ini biasanya muncul dan ditemukan oleh mahasiswa pada saat melakukan praktikum di lahan praktik. Berbekal pengetahuan melalui praktik yang telah dipelajari sebelumnya, namun terkadang kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Sebenarnya kesenjangan tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa tapi oleh semua orang yang berkecimpung dalam dunia akademik maupun praktisi di dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan yang dirasakan oleh seseorang yang berkecimpung baik di dunia akademisi maupun praktisi, maka perlu dirumuskan dan ditentukan terlebih dahulu masalah apa yang layak diangkat untuk dicari jawabannya melalui sebuah penelitian.

G. Sumber masalah penelitian

Masalah penelitian dapat dikembangkan dari berbagai sumber, antara lain:

1) Kepustakaan berupa buku teks atau bahan ajar, jurnal ilmiah, dan lain-lain. Hasil temuan ataupun teori dinyatakan dengan jelas dan terperinci baik perbedaan maupun persamaannya dengan hasil-hasil temuan terdahulu dan saat ini. Hal-hal yang masih bertentangan dari temuannya tersebut dapat dijadikan sumber masalah pada penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, rekomendasi hasil-hasil penelitian dari jurnal atau laporan penelitian juga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

2) Pengalaman sendiri ataupun orang lainyang merasakan adanya suatu permasalahan sewaktu melakukan praktik ataupun dalam pekerjaan sehari-hari. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman yang sama ataupun berbeda saat praktik, tergantung dari temuan masalah, sudut pandang serta kelimuannya masing-masing. Seorang yang professional atau memiliki pengetahuan yang cukup dan sesuai bidangnya akan dapat mengidentifikasi masalah dari pengalamannya tersebut.

3) Seminar-seminar yang diselenggarakan oleh organisasi profesi ataupun akademisi yang menyajikan topik-topik terkini di bidangnya dapat dijadikan sumber inspirasi dalam menemukan masalah penelitian. Pada saat sesi diskusi biasanya banyak peserta yang bertanya tentang masalah-masalah yang terkait dengan pekerjaannya masing-masing.

4) Pendapat para ahli yang sifatnya masih spekulatif. Walaupun demikian, tentunya ada dasarnya mengapa para ahli mengemukakan pendapat tertentu. Hal ini dapat dikembangkan dan dicari landasan teorinya dan dikembangkan dalam sebuah penelitian.

5) Berita terkini melalui surat kabar atau televisi bahkan dari internet, misalnya tentang peningkatan jumlah penderita penyakit tertentu yang sangat pesat yang menimbulkan wabah atau adanya temuan penyakit langka.

H. Langkah- langkah dalam menemukan masalah dalam suatu penelitian
Langkah-langkah dalam menemukan dan menentukan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Area Penelitian
Area penelitian menjadi batasan dalam sebuah penelitian sehingga kajiannya lebih fokus dan spesifik. Area penelitian di bidang kesehatan misalnya dibagi lagi ke dalam peminatan yang lebih spesifik tergantung dari bidang kelimuan atau profesinya.

2) Menentukan Topik Penelitian
a) Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi peneliti tersebut untuk diteliti.
b) Topik penelitian harus spesifik dan fokus
c) Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti

3) Menentukan Masalah Penelitian

Menentukan area dan topik penelitian merupakan runtutan dalam menemukan masalah, tanpa mengetahui area dan topik yang akan diteliti maka akan kesulitan dalam menentukan masalah apa yang akan diangkat dalam sebuah penelitian, karena area dan topik dalam satu disiplin ilmu saja sangat banyak apalagi area dan topik yang terlalu luas atau umum. Masalah penelitian merupakan dasar penelitian dilakukan. Bila tidak ada masalah tentunya tidak ada yang perlu dilakukan. Masalah merupakan hal paling penting untuk beranjak ke tahap selanjutnya. Apapun jenis penelitiannya semua memerlukan masalah sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian. Baik penelitian observasional desktiptif, analitik cross sectional, case control dan cohort, atau eksperimen.

I. Syarat suatu masalah dalam penelitian

1) Besaran Masalah (magnitude of the problem)

Masalah penelitian yang akan diteliti harus didukung dengan data. Data yang ditampilkan sebaiknya aktual yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir beserta penyebab dan dampak yang diuraikan dalam bentuk narasi. Contohnya data pasien demam berdarah Dengue (DBD) dalam 3 tahun terakhir di sebuah rumah sakit, kemungkinan ada yang mengalami peningkatan atau penurunan. Dengan data yang terlalu sedikit jumlahnya akan sulit untuk dilaksanakan penelitian kecuali untuk penyakit langka atau jarang ditemukan seperti penyakit difteri, H5N1, dan lain-lain. Apabila data yang diperlukan masih kurang atau bahkan tidak ada maka dapat diangkat data pada rumah sakit dengan tingkat yang lebih tinggi yaitu pada rumah sakit pusat rujukan atau data nasional. Contohnya peneliti berniat meneliti tentang ketepatan penentuan kode pada pasien kanker paru, sementara di rumah sakit setempat, data kasus yang dibutuhkan tidak ada sehingga dapat menggunakan data pada rumah sakit dengan tingkat yang lebih tinggi atau rumah sakit khusus paru.

2) Keseriusan Masalah

Keseriusan sebuah masalah dalam penelitian dapat dilihat dari dampak yang akan timbul, telah atau sedang terjadi. Dalam kaitannya dengan contoh diatas, dampak yang timbul apabila kode penyakit paru dinyatakan tidak sesuai pada saat proses pengajuan klaim maka kemungkinan klaim dikembalikan lagi untuk diperbaiki atau bahkan ditolak, sehingga pada akhirnya pencairan menjadi tertunda, terdapat selisih atau bahkan rumah sakit mengalami kerugian, sementara biaya operasional telah dikeluarkan dan biaya untuk operasional lainnya dan pengobatan serta perawatan pasien lainnya pun terus berjalan.

3) Kesensitifan Masalah

Masalah penelitian dianggap sensitif bila masalah penelitian bertentangan dengan kultur atau budaya, ras, dan agama. Hal-hal yang digali biasanya hal yang tersirat bukan tersurat seperti keyakinan dan sikap. Menurut Notoatmodjo (2012), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap sesuatu. Karena sifatnya yang tertutup maka belum tentu hasilnya adalah hal yang sebenarnya namun bisa saja apa yang diungkapkan berbeda dengan apa yang ada dalam hatinya karena merasa tidak enak atau belum percaya sepenuhnya terhadap penanya. Contohnya penelitian tentang dukungan pimpinan dalam pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas, belum tentu seorang staf mengungkapkan penilaian yang sebenarnya terhadap pimpinannya tersebut karena merasa tidak enak atau takut.

Tidak semua masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian. Agar suatu masalah layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian, maka diperlukan syarat-syarat FINER (feasible, interesting, novel, ethical, relevant)

1) Kemampulaksanaan (feasible)

Suatu masalah penelitian dapat dijawab dengan penelitian. Dengan memperhatikan berbagai pertimbangan seperti aspek metodologi khususnya tentang besar sampel, dimana untuk penelitian kuantitatif harus memenuhi jumlah sampel minimal atau jumlah harus berdasarkan hasil perhitungan rumus besar sampel,biaya, sarana, waktu, dan lainlain.Pertimbangan-pertimbangan teknis tersebut dapat menentukan apakah masalah dapat dijawab melalui penelitian atau tidak.

2) Menarik (Interesting)

Peneliti harus memiliki minat dan ketertarikan terhadap masalah penelitiannya. Seseorang yang tertarik terhadap sesuatu maka akan semangat untuk berupaya untuk dapat menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya dan seideal mungkin sesuai dengan tujuan atau target. Sebaliknya, apabila tidak berminat maka akan cenderung melaksanakannya dengan terpaksa atau seadanya.

3) Memberi nilai baru (Novel)

Penelitian yang dilakukan dapat memberikan sesuatu hal yang baru atau masalah yang diangkat kekinian sesuai dengan issue yang sedang berkembang di masyarakat. Meski demikian bukan berarti penelitian yang dilakukan tidak boleh sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian dapat dilakukan juga untuk membuktikan apakah hasilnya konsisten sama dengan hasil penelitian sebelumnya ataukah bertentangan. Dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda, atau dengan menambahkan variabel penelitian lainnya, apakah hasilnya akan berbeda ataukah sama.

4) Etis (ethical)

Penelitian yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan etika.Etika adalah ilmu tentang benar dan salah atau tentang hak dan kewajiban, sementara etis adalah hal yang sesuai dengan etika yang telah berlaku dan disepakati secara umum.Dikatakan etis bila sudah sesuai dengan norma-norma sosial, agama dan lainnya yang diterima secara umum.Dikatakan tidak etis bila tidak sesuai dengannorma-norma sosial, agama, dan lainnya yang diterima secara umum.Khusus penelitian yang melibatkan manusia sebagai sampel penelitian, harus medapatkan telaahan dan persetujuan komisi etik terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.

5) Relevan (relevant)

Penelitian yang dilakukan harus relevan dengan ilmu pengetahuan khususnya sesuai dengan bidang yang ditekuninya.Penelitian juga harus relevan dengan keadaan saat ini sehingga masalah penelitian harus aktual dan sesuai dengan issue yang berkembang saat ini dan berdasarkan sumber informasi atau referensi yang mutakhir.Masalah penelitian kesehatan dari tahun ke tahun berkembang pesat dengan kompleksitas penyakit serta munculnya penyakit-penyakit yang sebelumnya tidak ada.Oleh karena itu, penelitian kesehatan harus relevan dengan perkembangan kemajuan ilmu, perkembangan penyakit serta dapat memberikan manfaat bagi pengambil kebijakan.

J. Cara Membuat Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah dibuat mengacu kepada uraian masalah pada latar belakang, kemudian diidentifikasi secara spesifik sehingga rumusan masalah jelas dan fokus. Terdapat beberapa syarat dalam membuat rumusan masalah:

a) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam dan khas

b) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak bermakna ganda

c) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau beberapa permasalahan

d) Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih dahulu dengan kalimat berikut: "Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut".



Last modified: Tuesday, 17 September 2024, 3:48 PM