CONTOH PERHITUNGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI

  • Contoh Perhitungan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi

Contoh 1:

Pada tahun 2021, Ucok (K/1) memperoleh penghasilan di dalam negeri sebesar Rp. 200.000.000 dan dari usaha di Malaysia sebesar Rp. 50.000.000. Tarif PPh orang pribadi di Malaysia  sebesar 11%

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:

Penghasilan DM                                      Rp 200.000.000

Penghasilan LN                                       Rp   50.000.000

Total Penghasilan                                    Rp 250.000.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/1)      ( Rp.   63.000.000 )  

Penghasilan Kena Pajak                          Rp. 187.000.000    

Pajak Penghasilan                                                                                   

5% x   Rp. 60.000.000                               Rp.   3.000.000

15% x Rp. 127.000.000                             Rp. 19.050.000              

PPh Terurang                                           Rp. 22.050.000


Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah :

= (Rp. 50.000.000/Rp. 187.000.000) x Rp. 22.050.000)                          Rp.           5.896.000

Pajak Penghasilan di Malaysia (11% x Rp. 50.000.000)                         Rp.           5.500.000

Dari perhtungan diatas kredit pajak luar negeri adalah sebesar Rp. 5.500.000


Contoh 2:

Pada tahun 2021, Ucok (K/1) memperoleh penghasilan di dalam negeri sebesar Rp. 200.000.000 dan dari usaha di Vietnam sebesar Rp. 50.000.000. Tarif PPh orang pribadi di Vietnam  sebesar 30%

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:

Penghasilan DM                                      Rp 200.000.000

Penghasilan LN                                       Rp   50.000.000

Total Penghasilan                                    Rp 250.000.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/1)      ( Rp.   63.000.000 )  

Penghasilan Kena Pajak                          Rp. 187.000.000    

Pajak Penghasilan                                                                                   

5% x   Rp. 60.000.000                               Rp.   3.000.000

15% x Rp. 127.000.000                             Rp. 19.050.000              

PPh Terurang                                           Rp. 22.050.000

Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah :

= (Rp. 50.000.000/Rp. 187.000.000) x Rp. 22.050.000)                          Rp.           5.896.000

Pajak Penghasilan di Vietnam (30% x Rp. 50.000.000)                          Rp.         15.000.000

Dari perhtungan diatas disimpulkan bahwa kredit pajak luar negeri adalah sebesar nilai maksimum atau Rp. 5.896.000 (hasil pembulatan)


  • Contoh Perhitungan untuk Wajib Pajak Badan

Contoh 1:

Pada tahun 2021, PT Royal Prima memperoleh penghasilan dari usaha di dalam negeri sebesar Rp. 400.000.000 dan dari usaha di Malaysia sebesar Rp. 100.000.000. Tarif Pajak Peghasilan Badan di Indonesia sebesar 22% sedangkan di Malaysia sebesar 33%

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:

Penghasilan DM                                      Rp 400.000.000

Penghasilan LN                                       Rp  100.000.000

Total Penghasilan Neto Badan                Rp  500.000.000

Pajak Penghasilan Badan :

 (22% x Rp. 500.000.000)                         Rp. 110.000.000

Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah :

= (Rp. 100.000.000/Rp.500.000.000) x Rp.110.000.000                        Rp.         22.000.000

Pajak Penghasilan Badan di Malaysia (33% x Rp. 100.000.000)            Rp.         33.000.000

Dari perhtungan diatas disimpulkan bahwa kredit pajak luar negeri adalah sebesar nilai maksimum atau Rp. 22.000.000


Contoh 2:

Pada tahun 2021, PT Royal Prima memperoleh penghasilan dari usaha di dalam negeri sebesar Rp. 400.000.000 dan dari usaha di Singapura sebesar Rp. 100.000.000. Tarif Pajak Peghasilan Badan di Indonesia sebesar 22% sedangkan di Singapura sebesar 17%

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:

Penghasilan DM                                      Rp 400.000.000

Penghasilan LN                                       Rp  100.000.000

Total Penghasilan Neto Badan                Rp  500.000.000

Pajak Penghasilan Badan :

 (22% x Rp. 500.000.000)                         Rp. 110.000.000

Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah

= (Rp. 100.000.000/Rp.500.000.000) x Rp.110.000.000                        Rp.         22.000.000

Pajak Penghasilan Badan di Singapura (17% x Rp. 100.000.000)         Rp.         17.000.000

Kredit pajak luar negeri adalah sebesar Rp. 17.000.000 karena masih dibawah nilai maksimum


Contoh 3: Kerugian Dalam Negeri

Pada tahun 2021, PT Royal Prima memperoleh penghasilan dari usaha di Thailand sebesar Rp. 400.000.000 dan rugi dari usaha di dalam negeri sebesar Rp. 100.000.000. Tarif Pajak Peghasilan Badan di Indonesia sebesar 22% sedangkan di Thailand sebesar 20%

Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:

Penghasilan LN                                        Rp 400.000.000

Rugi DM                                                ( Rp 100.000.000)

Total Penghasilan Neto Badan                Rp  300.000.000

Pajak Penghasilan Badan :

 (22% x Rp. 300.000.000)                         Rp. 66.000.000

Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah

= (Rp. 400.000.000/Rp.300.000.000) x Rp. 66.000.000)                         Rp.         88.000.000

Pajak Penghasilan Badan di Thailand (20% x Rp. 400.000.000)             Rp.         80.000.000

Kredit pajak luar negeri adalah sebesar Rp. 80.000.000 karena masih dibawah nilai maksimum


Contoh 4: Kerugian Luar Negeri

PT Selaras Abadi pada tahun 2022 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:

Di Thailand memperoleh penghasilan berupa laba usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 40%). Di Jerman menderita kerugian sebesar Rp500.000.000 (tarif pajak yang berlaku 25%). Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar Rp500.000.000.

Hitunglah PPh Pasal 24 atau kredit pajak luar negeri dari PT Selaras Abadi tahun 2022?

Penghasilan usaha di LN (Thaiand)  Rp  300.000.000,00

 Penghasilan DN                                Rp  500.000.000,00

 Jumlah penghasilan neto (PKP)        Rp  800.000.000,00

PPh Badan Terutang :

  22% x Rp 800.000.000,00              = Rp 176.000.000,00

Pajak Penghasilan Maksimum yang diperbolehkan adalah :

  (Rp 300.000.000,00 / Rp 800.000.000) x Rp 176.000.000,00  =Rp   66.000.000,00

 Pajak penghasilan LN (Thailand) 40% x Rp 300.000.000         =Rp 120.000.000,00

Kredit pajak luar negeri maksimum yang diperbolehkan adalah sebesar Rp. 66.000.000


Note. Jika terjadi kerugian di LN, maka penghasilan dari negara tersebut tidak dapat dikreditkan atau tidak dapat diperhitungkan dalam menghitung kredit Pajak Luar Negeri (PPh 24)


Last modified: Thursday, 26 October 2023, 2:46 PM