11.2. Macam - macam aplikasi video dalam aplikasi multimedia
Ada beberapa macam atau jenis video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia, yaitu live video feeds, videotape, videodisc, dan digital video.
LIVE VIDEO FEED
Live video feed menyediakan objek-objek link multimedia yang menarik dan waktu nyata (real-time). Saluran televisi atau live camera feed menjadi objek sebuah link. Diambil dalam waktu yang nyata dan sama. Contohnyapertandingan sepak bola secara langsung.
VIDEOTAPE
Ada beberapa format Videotape, yaitu VHS, 88 mm, Hi-8 mm, VHS-C, Super VHS dan Betacam. VHS merupakan format yang paling banyak digunakan. Betacam merupakan format untuk broadcast, yang mempunyai kualitas tertinggi dari jenis videotape. Jenis medium yang paling banyak dijumpai adalah videotape. Hampir semua orang mempunyai VCR. Banyak perusahaan memanfaatkan videotape untuk memberikan just-in-time training, dan perpustakaanperpustakaan umum memiliki koleksi videotape untuk berbagai macam panduan.
Videotape juga menjadi objek link di multimedia. Tetapi medium ini memiliki dua keterbatasan, yaitu: Pertama, videotape sifatnya linier. Informasi tersimpan dalam pita gulungan, dan untuk mengaksesnya harus menunggu karena harus mempercepat (fast-forward) atau menggulung balik (rewind), untuk sampai pada spot yang dinginkan, dan sampai tiga menit lamanya.
Kedua, kebanyakan videotape player tidak dikontrol lewat komputer. Untuk itu ketika menggunakan videotape dalam presentasi multimedia harus menekan tombol play, stop, fast-forward, atau rewind secara manual. Videotape player Sony Hi8 bisa dikontrol lewat komputer, melalui yang dinamakan Video System Control Architecture (VISCA), yang dapat mengontrol hingga tujuh peralatan
VIDEODISC
Ada dua format videodisc yaitu CAV dan CLV.
- Disc dengan format CAV dapat menyimpan data hingga 54.000 still frame atau setara dengan 30 menit motion video dengan stereo sound track. Frame-framenya ditandai dengan angka dari 1 sampai 54.000. Format CAV memungkinkan menampilkan still frame dan juga memainkan motion sequences.
- Disc dengan format CLV dapat menyimpan hingga satu jam video pada tiap sisi disc atau mempunyai putaran yang cepat, yang berarti dua kali kemampuan CAV disc. Tetapi tidak akan dapat menampilkan still frame dari CLV disc, kecuali mempunyai high-end player seperti Pioneer LD-V8000 yang cukup mahal. Karena videodisc memiliki random access sangat cepat dan hanya menempati sedikit saja sumber daya komputer multimedia, maka di abad dua puluh, videodisc menjadi salah satu sarana terpopuler untuk menyediakan video bagi berbagai aplikasi multimedia, seperti dalam pendidikan, pemerintahan, dan training industri. Tetapi popularitas videodisc telah pudar dengan munculnya digital video dan DVD.
DIGITAL VIDEO
Digital video merupakan medium penyimpanan video yang digunakan pada rangkaian komputer. Dalam prosesnya bisa memainkan video dengaan layar/skrin penuh tanpa bantuan alat lainnya. Kualitas film lebih baik. Digital Video mempunyai dua format utama, yaitu MiniDV dan Digital8. Keduanya menggunakan DV codec, tetapi direkam dalam ukuran yang berbeda. DV codec digunakan dengan berbasis format DVCAM, DVCPRO yang dirancang untuk reabilitas yang maksimum.
Format terbaru MPEG codec misalnya MicroMV masih dalam taraf penjajagan dan kualitas dan reabilitasnya belum bisa menandingi format DV codec. Industri jaringan televisi adalah Digital Betacam sebagai pengganti Betacam SP yang masih dominan dan ada dimanamana. MiniDV (sering hanya disebut DV) video format digital yang paling popular di pasar saat ini. Ukuran pitanya sangat kecil, hanya sekitar 2,5 inci.
Pita MiniDV rata-rata dapat merekam selama 60 menit dalam standard play (SP) mode dan 90 menit dalam long play (LP) mode. Kualitasnya baik direkam dalam 60 menit maupun 90 menit sama saja. Tetapi merekam dalam 90 menit dapat memunculkan peluang untuk dropout, ketika kehilangan gambar atau suara, sebab mendapat gangguan kelebihan data pada tempat yang kurang.
Salah satu bentuk digital video adalah DVD. DVD kependekan dari digital versatile disc, tetapi kalau DVD digunakan untuk memplayback sebuah film, maka DVD lebih tepatnya merupakan singkatan dari digital video disc. DVD menggunakan MPEG-2 untuk memadatkan sebuah film panjang menjadi cakram 4,7 inchi (berdiameter sekitar 12cm). Film akan tampak sangat bagus, dengan surround sound dan full-color video ber-horizontal line 540.
Biasanya DVD juga menyediakan pilihan bahasa, dengan subtitle atau tidak, dan kadang pemakai dapat memilih menampilkan ending alternative pada sebuah film. Semua ini, dikombinasikan dengan backward-compatibility yang memungkinkan memainkan audio CD. Seperti halnya CD audio yang menyediakan split-second access kepada pengembang multimedia ke praktis semua rekaman musik, DVD pun menjanjikan bisa menciptakan penyimpanan semua fitur film yang dapat diakses secara digital.
HYPERVIDEO
Hypervideo mempunyai soundtrack dan dapat dimainkan berulang kali. Video bisa dimainkan secara bersama dengan penyajian multimedia. Video clip juga dimainkan urut waktu (over time). Ada banyak multimedia creation tool yang memungkinkan melakukan timing munculnya objek-objek untuk mensinkronkannya dengan video. Ketika video digunakan untuk memicu objek-objek multimedia, ia dinamakan hypervideo. Hypervideo sejalan dengan hypertext, yang memungkinkan pembaca untuk mengklik pada sebuah kata dalam satu dokumen dan mengambil informasi dari dokumen lain, atau dari tempat lain dalam dokumen yang sama. Artinya, hypervideo menggabungkan video dengan struktur informasi non linier, yang memungkinkan pengguna untuk membuat pilihan berdasarkan isi video dan kepentingan pengguna.