Pendahuluan

Etika bisnis adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika, dan etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah suatu usaha sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi dan kolektif/kelompok. Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman manusia dan bukan mengandalkannya pada wahyu Illahi. Secara tradisional pemikiran falsafi terbagi dalam dua bentuk kegiatan rasional.

1. Yang pertama bersifat analitis

Filsafat menganalisis atau meneliti secara terinci makna istilah-istilah, keberlakuan argumentasi, sifat, serta asumsi yang membagi-baginya dalam komponen-komponen.

Filsafat tertarik kepada pertanyaan-pertanyaan yang asasi, misalnya mengenai hakikat realitas, makna pengetahuan dan sampai di mana pengetahuan itu dapat diandalkan, hakikat nilai-nilai, dan lain-lain.

Para filsuf dalam banyak hal berbeda dari para ilmuwan. Pertanyaan- pertanyaan filsuf kadang-kadang lebih meluas dari para ilmuwan. Metode dan teknik yang digunakannya bukan teknik laboratorium. Namun, apabila ia mendalami dasar-dasar fisika atau induksi ia melakukan hal yang sama seperti juga dilakukan para ilmuwan.  Dengan demikian dalam filsafat ada titik pertemuan antara filsuf dan ilmuwan.

 2. Yang kedua berbentuk sintesis

Para filsuf menyusun suatu pandangan menyeluruh yang menggabungkan dan mengintegrasikan berbagai masalah satu sama lain, serta sejauh mungkin membuat semua bagian-bagian dari pengalaman kita menjadi jelas dan terang. Ia berusaha menghubungkan penemuan para ilmuwan, seniman, dan pengalaman manusia pada umumnya dalam suatu kebulatan yang dapat dimengerti. Usaha ini berjalan terus dan tak ada henti-hentinya dengan tanggapan yang berbeda dari zaman ke zaman. Telah dijelaskan, bahwa etika adalah bagian dari filsafat. Mereka yang mempelajari etika terlibat dalam kegiatan analisis dan sintesis. Sama seperti yang dilakukan dalam cabang filsafat lainnya. Lagi pula hubungan kedua aktivitas itu erat sekali dan tidak selalu mudah memisahkannya.

Meskipun etika dikaitkan kepada filsafat, etika biasanya dianggap berdiri sendiri dan pembahasannya dapat dilakukan secara khusus pula.

 


Last modified: Sunday, 25 September 2022, 11:21 PM