13.2. Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada awal Abad ke-18. Pada 1755, seorang berkebangsaan Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausahawan” dalam bukunya Essai sur la Nature du Commerce en Generale (1755), beliau menjelaskan wirausahawan adalah seseorang yang menanggung risiko.

Pada awalnya, istilah wirausahawan merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang tak pasti. Itulah sebabnya, disebut berani menghadapi risiko atas ketidakpastiannya. Meskipun saat ini banyak sekali ahli yang mengartikan “wirausahawan” dan “kewirausahawan” dalam versi yang berbeda-beda, akan tetapi pendapat Schumpeter pada 1912 masih relevan dan banyak diikuti berbagai kalangan.

Menurut Schumpeter, wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer, tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam perekonomian. Dengan tegas, Schumpeter membedakan antara proses penemuan dengan inovasi. Menurut Schumpeter, hanya sedikit pengusaha yang dapat melihat ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan baru dan memanfaatkannya. Setelah inovasi tersebut berhasil diperkenalkan oleh wirausahawan pengusaha lain mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru tersebut tersebar dalam kehidupan ekonomi.

Pada 1994, Peter F. Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Definisi tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Robert Hisrich, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Pada 1996, Thomas W. Zimmerer yang mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dna inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam setiap hari. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah pada barang dan jasa serta kemakmuran. Tambahan nilai dan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausahawan yang memiliki keberanian menanggung risiko, menghabiskan waktu serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh wirausahawan tidak selalu barang baru tetapi memiliki nilai yang baru dan berguna.

Sesuai dengan perkembangannya, konsep kewirausahaan memiliki beberapa konsep dan ciri-ciri khusus, seperti memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi), mengorganisasi, menanggung risiko, berorientasi hasil selalu menciptakan peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Konsep dan ciri-ciri kewirausahaan tersebut tentu saja tidak hanya terdapat dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam berbagai konteks dan bidang selain bisnis, seperti institusi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Setiap ilmu pasti memiliki konsep dasarnya sendiri, berikut ini konsep dasar kewirausahaan yang perlu kamu ketahui dan pelajari:

1. Kelincahan

Kelincahan dalam kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah arah dengan tepat dan cepat di saat ia bergerak, namun tidak hilang keseimbangan. Dengan demikian, pelaku wirausaha bisa mudah beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan zaman.

2. Daya Tahan

Daya tahan menekankan pada kapasitas untuk kerja secara terus menerus dalam menghadapi kondisi dan rintangan yang ada.

3. Kecepatan

Kecepatan adalah kemampuan seorang wirausahawan dalam dalam melakukan gerakan berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Contohnya, memiliki kemampuan untuk sigap berinovasi menjawab kebutuhan dan tantangan pasar, serta melebihi kompetitor.

4. Kelenturan

Kelenturan berkaitan dengan kemampuan untuk mampu menyesuaikan kehidupan di manapun tempatnya.

Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang diperlukan dalam beradaptasi.

5. Kekuatan

Kekuatan adalah salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan dan berkaitan erat dengan aspek kecepatan, kelincahan, serta ketepatan




Last modified: Sunday, 11 December 2022, 7:33 AM