14.2. Mengubah Pola Pikir

Apakah pola pikir bisa diubah ? jawabnya “Bisa”. Karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning) , maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning), tentu saja ada pikiran pikiran yang mudah dan sulit untuk diubah. Ada yang cepat dan ada yang memerlukan waktu yang lama.  Ada yang bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli, seperti psikologi, ahli mindset transformasi, atau terapis NLP (Neuro Linguistik Program).

Perubahan pola pikir juga berarti berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Dari pola negatif ke pola pikir positif. Kita perlu prihatin dengan rendahnya minat wirausaha dikalangan mahasiswa dan pemuda. Sekarang, inilah kesempatan untuk mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk mengenali wirausaha sejak dini. Pola pikir dan lingkungan yang selalu berorientasi menjadi karyawan mulai sekarang dirubah menjadi orientasi untuk menjadi pengusaha.  Untuk itu perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir, baik mental, maupun motivasi orang tua, dosen, dan mahasiswa agar kelak anak anak mereka dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang mencari pekerjaan. 

Contoh contoh motivasi yang diberikan kepada masyarakat:

Pertama,mendirikan sekolah berwawasan enterpreneur atau paling tidak memasukkan mata kuliah kewirausahaan dalam kurikulum sebagaimana yang telah digalakkan di berbagai perguruan tinggi. Dengan demikian, hal ini sedikit banyak akan mengubah dan menciptakan pola pikir (mental dan motivasi) mahasiswa dan orang tua.

Kedua, didalam pendidikan kewirausahaan perlu ditekankan keberanian untuk memulai berwirausaha. Kendalanya dari para pelajar atau mahasiswa adalah ada rasa takut akan rugi atau bangkrut. Sedangkan bagi sebagian orang yang sudah memiliki jiwa wirausaha, mereka merasa bingung dari mana harus memiliki suatu usaha.

Ketiga, tidak sedikit dari mereka bahwa berwirausaha sama dengan tidak memiliki masa depan yang pasti. Sementara jika bekerja diperusahaan mereka sudah yakin bahwa masa depan sudah pasti. Deangan berwiraysaha justru masa depan ada ditangan kita, bukan ditangan orang lain. Dorongan berbentuk motivasi yang kuat dari keluarga merupakan modal awal untuk menjadi wirausaha.

Belajar dari sahabat kita etnis Tionghoa yang memiliki pola pikir yang berbeda dari etnis kebanyakan. Sejak kecil, mereka sudah diajarkan dan ditanamkan pengetahuan praktik wirausaha. Tidaklah mengherankan apabila kegiatan wirausaha mayoritas dikuasai oleh etnis mereka. Oleh sebab itu, virus yang menularkan anak bangsa untuk mengubah cita cita dri pegawai atau karyawan menjadi mau dan mampu menciptakan lapangan kerja yang harus direalisasikan. Cita cita yang ditanamkan orang tua kepada anak anak sejak kecil untuk menjadi pegawai sbaiknya dinomorduakan. Bukan berarti menjadi pegawai tidak baik, tetapi akan lebih baik jika menjadi wirausaha yang mampu memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat.

Agar para wirausahawan tidak terjebak menjadi manejer bisnis kecil yang tradisional birokratis, maka langkah awal untuk mengubah diri menjadi wirausahawan adalah dengan mengubah cara pandang dan mulai enterpreneurial mindset.

Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan yang kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yang menguntungkan.

“Mindset is A fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s responses to and interpretations of situations.”

Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko (McGrath & MacMillan, 2000: 2).

Atau dalam sumber lain, entrepreneurship is a particular type of mindset, a unique way of looking at the world….At the heart of entrepreneurship lies the desire to achieve, the passion to create, the yearning for freedom, the drive for independence, and the embodiment of entrepreneurial visions and dreams through tireless hard work, calculated risk-taking, continuous innovation, and undying perseverance (Ma & Tan, 2006).

Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. Namun penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat salah, hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman dan cocok menggunakan mindset seperti apa. Karena inti dari segala mindset seorang pengusaha berakar dari kegigihan, ketekunan, dan pantang menyerah.

Menurut McGraith & Mac Millan , ada 7 (tujuh) mindset wirausaha yaitu :

  1. Action Oriented

Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, risiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan.

  1. Fokus pada eksekusi

Melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide- ide baru. “Manusia dengan entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai mati” (McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3).

  1. Berpikir simpel

Melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.

  1. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru

Bagi mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengembangkan cara-cara penjualan yang inovatif. Mereka selalu mau belajar hal baru, open-minded dan terbuka terhadap cara-cara baru.

  1. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis

Wirausahaan memerlukan pola pikir dimana peluang bukan hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha merupakan tempat investasi dan penuh resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi terhadap apa yang sedang ia kerjakan. Wirausahawan yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya lekas beres dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera. Waktu amatlah berharga bagi mereka karena apa yang menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.

  1. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjajikan.

Mereka sangat adaptatif sehingga mampu melakukan perubahan arah mengikuti peluang yang paling potensial dan terus mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.

  1. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.

Cenderung melibatkan orang lain dalam mewujudkan peluang, baik dari dalam maupun dariu luar organisasi. Mereka menjaga dan menciptakan relasi hubungan dengan partner daripada bekerja sendirian.

  1. Mengembangkan Mindset Positif Wirausaha

Seorang entrepreneur harus mengembangkan mindset positifnya karena dengan

pola pikir / mindset yang positif , akan memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu juga akan membuat pribadi menjadi tidak mudah menyerah, lebih mensyukuri hidup dan tentu menjadi lebih bahagia. Seorang individu dengan mindset poitif akan lebih mampu mengembangkan kemampuan di dalam dirinya, da[at berpikir secara luas dan dalam, serta lebih fokus dalam melakukan segala kegiatan. Cara berfikir dan sikap seperti ini sangat kondusif bagi datangnya kreativitas, inovasi, dan lebih mudah membangun semangat serta kegigihan dalam menjalani usaha. Dunia ini penuh dengan resiko, maka tidaklah mampu seorang entrepreneur dengan mindset negative mampu mebaca peluang dan mengambil resiko yang ada. Alasan lain mengapa seorang entrepreneur harus memiliki mindset positif aalah sebagai berikut ;

1)     Mindset postif merupakan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang dimiliki. Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal untuk membangun motivasi dalam hidup.

2)     Mindset positif akan membuat orang menjadi lebih focus dalam mencapai tujuan. Hiarukan omongan-omongan negatif orang lain karena dengan mendengarkan omongan negatif dapat melemahkan semangat kita untuk sukses.

3)     Mindset positif adalah kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengembangkan mindset postif dalam diri, yaitu :

  1. Lihatlah potensi diri sendiri. Buat daftar potensi yang dimiliki, kemudian kembangkan semua potensi secara betahap untuk dapat mendukung dalam menciptakan inovasi baru.
  2. Ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang bisa dijadikan sebagai prospek bisnis.
  3. Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil mengembangkan bisnisnya dari nol.

Last modified: Tuesday, 20 September 2022, 6:49 PM