PENDAHULUAN

Pembelajaran Mikro (Micro Teaching) secara teknis bertolak dari asumsi bahwa keterampilan-keterampilan mengajar yang komplek itu dapat dibagi menjadi unsur-unsur keterampilan yang lebih kecil. Setiap jenis keterampilan dasar mengajar tersebut dapat dilatihkan jauh lebih efektif dan efesien, melalui pembelajaran mikro dibandingkan dengan pendekatan lain yang dilakukan sekaligus dalam situasi pembelajaran yang sebenarnya. 

Proses pembinaan kemampuan mengajar melalui pembelajaran mikro, dilakukan secara sistematik mulai dari pemahaman hakikat pembelajaran, hakikat pendekatan pembelajaran mikro, persiapan penerapan pembelajaran mikro , mulai dari kegiatan observasi sampai dengan peragaan (simulasi). Setelah memiliki pemahaman yanh cukup terhadap keterampilan yang akan dilatihkan, kemudian dilanjutkan dengan latihan berjenjang yaitu latihan terbatas dalam simulasi-simulasi kecil, kemudian latihan dengan teman sejawat (peer-teaching) dan latihan lapangan. 

Ketika memasuki pada kegiatan latihan di lapangan (sekolah), setiap peserta tidak dilepas langsung mengajar sendirian, akan tetapi masih berjenjang mulai dari mengajar dengan pengawasan penuh, sampai dengan mengajar mandiri. Di dalam kegiatan pengalaman lapangan ini para calon guru diberi kesempatan menerapkan berbagai jenis keterampilan mengajar yang telah dipelajrinya melalui pembelajaran mikro. 

Dengan demikian untuk menguasai keterampilan dasar mengajar secara profesional, tidak akan didapatkan secara turun temurun, atau dimiliki secara instan, akan tetapi melalui suatu proses latihan terprogram dan dilaksanakan secara berjenjang dari mulai mempelajari konsep, membuat persiapan, melakukan simulasi secara terbatas, latihan terbimbing di lapangan, dan latihan mandiri. 

Pada pertemuan sebelumnya yang sudah Anda pelajari, dijelaskan bahwa untuk melaksanakan proses pembelajaran atau latihan penampilan mengajar melalui pendekatan pembalajaran mikro, terlebih dahulu harus melakukan dan membuat beberapa persiapan. Persiapan tersebut pada intinya terdiri dari dua bagian, yaitu: pertama penguasaan konsep atau teori pembelajaran termasuk jenis-jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilatihkan, dan kedua persiapan fisik yaitu menyangkut dengan sarana dan prasarana pembelajaran yang akan mendukung terlaksanakanya pembelajaran mikro. Salah satu kelengkapan yang sifatnya fisik dan harus dipenuhi dalam pembelajaran mikro yaitu membuat persiapan atau perencanaan pembelajaran mikro. 

Sehubungan dengan beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam pembelajaran mikro, maka dalam materi ini secara khusus akan membahas Perencanaan Pembelajaran Mikro. Sebelum secara khusus membahas dan mengembangkan model perencanaan pembelajaran mikro, terlebih dahulu secara umum akan dibahas Hakikat perencanaan pembelajaran. Pemahaman terhadap hakikat perencanaan pembelajaran secara umum sangat penting, karena menurut PP no. 19 tahun 2005 bahwa pembelajaran harus direncanakan. Selanjutnya dalam PP tersebut dijelaskan bahwa bentuk perencanaan pada dasarnya terdiri dari dua yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Adapun jenis perencanaan pembelajaran yang akan dibahas dalam materi ini khusus membahas salah satu jenis perencanaan saja yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan aplikasinya terhadap pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran mikro. Melalui pembahasan hakikat rencana pelaksanaan pembalajaran dan aplikasinya dalam pembuatan rencana pelaksanaan pemeblajaran mikro, Anda diharapkan dapat: 

1. Memahami hakikat perencanaan pembelajaran sebagai pedoman operasional pembelajaran 

 2. Memahami terhadap komponen-komponen dan prinsip-prinsip pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 

3. Terampil membuat atau mengembangkan salah satu model rencana pelaksanaan pembelajaran mikro.

Last modified: Monday, 19 April 2021, 10:27 PM