Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya masalah Pendidikan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Berkembangnya masalah Pendidikan.
• Faktor – faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah
pendidikan, yaitu :
- Perkembangan iptek dan seni
- Laju pertumbuhan penduduk
- Aspirasi Masyarakat
- Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
Ø Perkembangan lptek dan Seni
• Perkembangan iptek
Terdapat hubungan yang erat antara
pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan
merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam
semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup rnasyarakat.
• Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas
berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok yang rnenghasilkan
sesuatu yang indah.
Berkesenian menjadi kebutuhan hidup manusia. Melalui kesenian manusia Liapat
menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan)
dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan
pengembangan.
• Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada dua hal, yaitu :
a. Pertambahan penduduk, dan
b. Penyebaran penduduk.
Ø Gambaran pertambahan penduduk adalah sebagai
berikut :
Dari skarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan KB berhasil.
Tabel
Perkiraan jumlah penduduk
Menurut Bank Dunia Tahun 1986
Pertengahan
Abad XXI
Tahun |
1986 |
1990 |
2000 |
2050 |
Penduduk (juta) |
166 |
178 |
207 |
355 |
Pertambahan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya usia rata-rata dan
penurunan angka kematian, rnengakibatkan berubahnya struktur kependudukan,
yaitu proporsi penduduk usia sekolah dasar .menurun, sedangkan proporsi
penduduk usia sekolah lanjutan, angkatan kerja dan penduduk usia tua meningkat
berkat kemajuan bidang gizi dan Kesehatan.
• Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air tidak merata Ada daerah yang
padat penduduk, terutama di kota-kota besardan daerah yang penduduknya jarang
yaitu di daerah pedalaman khususnya di daerah tirpencil yang berlokasi
dipegunungan dan di pulau-pulau.
• Aspirasi Masyarakat
Dalam dua dasa warsa terakhir ini. aspirasl masyasyarakat dalam banyak hal
meningkat khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat
aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi
terhadap pendidikan. Orang mulai melihat bahwa untuk dapat hidup yang lebih
layak dan sehat haruss ada pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidikan
memberi jaminan untuk memperoleh
pekerjaan yang layak dan menetap itu. Pendidikan dianggap memberikan
jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial.
Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua
mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nantinya anak – anaknya memperoleh
pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini
juga terdapat pada anak-anak sendiri.
Beberapa hal yang tidak dikehendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa
pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan menjadi kurang objektif, jumlah
murid dan siswa perkelas melebihi yang semestinya, jumlah kelas setiap sekolah
membengkak, diada kannya kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan
pengurangan .jam belajar, kekurangan -sarana belajar, kekurangan guru, dan
seterusnya. Dampak langsung dan tidak langsung dari kondisi .sebagai, mana
digambarkianitu ialah terjadinya penurunan kaidar efektifitas dengan kata lain,
massalisasi pendidikan menghambat upaya pemecahan masalah mutu pendidikan. Massalisasi
pendidikan ibarat peru-. sahaan konveksi pakaian yang hanya melayani tiga macam
ukuran (large, medium, dan, small). Kebutuhan individual yang khusus tidak
terlayani.
• Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh
sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat
lain pendukung suatu budaya. Bagi rnasyarakat pendukung budaya, kebudayaannya
pasti dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dan kenyataan
apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena
itu penilaian dari masyarakat luar itu dianggap subjektif.
maupun dari dalam lingkungan rnasyarakat-sendiri. Kebudayaan baru itu baik yang
bersifat material seperti peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga,
transportasi, telekomunikasi, dan yang bersifat nonmaterial seperti paham atau
konsep baru tentang keluarga berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap
waktu dan lain-iain. Keterbelakangan budaya terjadi karena :
- Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (missal terpencil).
- Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsure budaya baru karena tidak dipahami atau karena dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.
- Ketidak mampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsure kebudayaan tersebut.
Sehubungan dengan factor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya dialami oleh :
- Masyarakat daerah terpencil.
- Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis
- Masyarakat yang kurang terdidik
- Permasalahan aktual Pendidikan dan Penaggulangannya.
• Permasalahan Aktual
Pendidikan di Indonesia
Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara
apa yang diharapkan dengan hasil vang dapat dicapai dari proses
pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan - kesenjangan yang pada saat
ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.
Beberapa masarah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi
masalah-rnasalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru,
pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai
pelaksanaanya. Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah konsep.
Ø Berikut ini masalah aktual tersebut akan
dibahas satu persatu.
• Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran
Di dalam undang-undang Nornor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Banyak hambatan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan system pendidikan antara
lain :
- kurikulum sudah terlalu sarat.
- Pendidikan afektif sulit diprogramkan secara eksplisit karena dianggap
- menjadi bagian dari kurikulum tersembunyi (hiden curriculum) yang keterlaksanaannya sangat tergantung kepada kemahiran dan pengalaman guru.
- Pencapaian hasil pendidikan afektif rnemakan waktu, sehingga memerlukan ketekunan dan kesabaran pendidik.
- Menilai hasil pendidikan afektif tidak mudah. Bahkan kalau mau berhasil, juga membutuhkan biaya. Misal, jika PR ingin berdaya mendidik (ketekunan, kepercayaan diri, kejujuran kedisiplinan) maka harus diperiksa dengan saksama oleh guru dan hasilnya dikembalikan kepada siswa untuk dibicarakan Untuk itu perlu ada insentif bagi guru.
• Masalah Kurikulum
Pada bagian ini akan dibahas masalah
aktual mengenai kurikulum Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah
pelaksanaannya. Yang menjadi sumber masalah ini bagaimana system
pendidikan dapat mernbekali peserta didik untuk terjun kelapangan kerja (bagi
yang tidak melanjutkan sekolah) dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk ke
perguruan tinggi (bagi mereka yang ingin lanjut).
• Masalah Peranan Guru
Konsep-konsep baru lahir sebagai cerminan humanisme yang memberikan arah baru
pada pendidikan. sejalan dengan itu perkembangan iptek yang pesat menyumbangkan
cara – cara baru yang lebih mantap terhadap pemecahan masalah pendidikan.
dalam realisasinya dipandu oleh kurikulum yang telah disempurnakan.
sejalan dengan itu maka guru sebagai suatu komponen system pendidikan juga
harus berubah.
• Masalah pendidikan 9 tahun
Keberadaan pendidikan 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI No 2 tahun
1989 Pasal 6 menyatakan tentang hak warga Negara untuk mengikuti pendidikan
sekurang – kurangnya tamat pendidikan dasar. Kemudian PP nomor 28 tahun 1990
tentang pendidikan dasar, pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan
pendidikan 9 tahun terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan
3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujun pendidikan dasar yaitu memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan anggota umat manusia, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, lebih – lebih pada tahap awal sudah
pasti banyak hambatannya, hambatan tersebut ialah :
- Realisasi pendidikan dasar yang diatur PP Nomor 28 Tahun 1989 masih harus dicarikan titik temunya dengan PP Nomor 65 Tahun 1951 yang mengatur sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar, karena PP tersebut belum dicabut.
- Kurikulum yang belum siap.
- Pada masa transisi para pelaksana pendidikan di lapangan perlu disiapkan melalui bimbingan – bimbinga, penyuluhan, penataran dan lain – lain.
• Upaya Penanggulangan
Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah - masalah
actual antara lain sebagai berikut :
- Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup
- berlangsung hanya secara insidental.
- Pelaksanaan ko dan ekstrakurikuier dikerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.
- Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi dengan yang akan terjun kemasyarakat merupakan hal yang prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di pergutuan tinggi.
- Pendidikan tenaga kependidikan perlu diberi perhatian khusus.
- Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun apalagi jika dikaitkan dengan gerakan wajib belajar, perlu diadakan penilitian secara meluas pada masyarakat untuk menemukan faktor penunjang dan utamanya factor penghambatnya.
KESIMPULAN:
Ø Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang
dihadapi oleh dunia pendidikan ditanah air kita dewasa ini, yaitu:
- Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan
- Bagaimana pendidikan dapat membekari peserta didik dengan
Ø Empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi
kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya, ialah:
1) Masalah pemerataan pendidikan.
2) Masalah mutu pendidikan.
3) Masalah efisiensi pendidikan.
4) Masalah relevansi pendidikan.
Ø Faktor – faktor yang mempengaruhi
berkembangnya masalah pendidikan, yaitu :
1) Perkembangan iptek dan seni
2) Laju pertumbuhan penduduk
3) Aspirasi Masyarakat
4) Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
Ø Permasalahan aktual Pendidikan
1) Masalah keutuhan pencapaian sasaran
2) Masalah kurikulum
3) Masalah peranan guru
4) Masalah pendidikan dasar 9 tahun
Ø Upaya Penanggulangan permasalahan
aktual pendidikan:
- Pendidikan afektif perlu ditingkatkan
- Pelaksanaan Ko dan ekstrakulikuler dikerjakandengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupu pelulusan.
- Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
- Pendidikan tenaga kependidikan perlu diberikan perhatian khusus.