Persiapan Masase Bayi

A. Kesiapan Petugas dalam Masase Bayi

a.   Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan adalah orang-orang yang secara profesional memberikan pelayanan kesehatan setelah menempuh pendidikan dan pelatihan formal dalam disiplin ilmu tertentu. Menurut UU Republik Indonesia N0. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan dalam: tenaga medis, psikologi klinis, keperawatan, kebidanan, kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, gizi, keterapian fisik, keteknisian medis, teknik biomedika, kesehatan tradisional, dan kesehatan lain. Tenaga kesehatan dapat memberikan layanan home care masase bayi, ruang bayi sehat, pelayanan kesehatan SPA dan pelayanan lainnya terkait masase bayi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.8 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan SPA.

a

b.   Ibu

Ibu adalah orang paling dekat dengan si bayi, oleh karenanya ibu harus menjadi orang pertama yang mempelopori pemijatan terhadap bayi. Ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dan bayinya sangat penting untuk diteruskan melalui aktivitas memijat yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan bayinya. Pijatan ibu kepada bayinya adalah sapuan lembut yang ditujukan untuk kesehatan pengikat jalinan kasih sayang. Kulit ibu adalah kulit yang paling awal dikenali oleh bayi.

m

c.   Ayah

Pijat adalah bentuk upaya untuk pemeliharaan kesehatan yang biasanya sangat disenangi para ayah. Dengan melakukan pemijatan akan terbuka kesempatan bagi seorang ayah untuk menjalin kontak batin dengan bayinya.

dady

d.   Kakek atau nenek

Pada salah satu penelitian, sekelompok kakek dan nenek dengan sukarela memijat bayi-bayi terlantar yang berusia antara 3 – 18 bulan. Ternyata dari kegiatan itu para kakek dan nenek banyak mendapat keuntungan antara lain ketegangan dan depresi menjadi berkurang, selain itu rasa percaya diri mereka meningkat, denyut nadi menjadi lebih rendah, hidup lebih rileks, dan cara hidup mereka berubah sehingga kunjungan ke dokter berkurang dan dapat lebih banyak melakukan hubungan sosial.

g

B. Kesiapan Bayi dalam Masase Bayi

Menurut Subakti & Angraini (2008) agar suasana menjadi tenang saat pemijatan lebih baik dilakukan :

1)  Saat bayi ceria.

Kebahagiaan didefinisikan sebagai kondisi psikologis yang positif, yang ditandai oleh tingginya kepuasan terhadap masa lalu, tingginya tingkat emosi positif, dan rendahnya tingkat emosi negative (Carr dalam Astututi, 2007). Kebahagiaan sesungguhnya suatu hasil penilaian terhadap diri dan hidup, yang membuat emosi positif, seperti kenyamanan dan kegembiraan yang meluap-luap, maupun aktivitas positif yang tidak memenuhi komponen emosi apapun, seperti absorbs dan keterlibatan (Seligman, 2005).

Kebahagiaan memberikan berbagai dampak positif dalam segala aspek kehidupan dan akan mengarahkan pada hidup yang lebih baik, misalnya memberikan kita kesempatan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik, menunjukkan produktivitas yang lebih besar, memiliki umur yang lebih Panjang, kesehatan yang lebih baik, kreatifitas yang lebih tinggi, dan kemampuan pemecahan masalah dan membuat keputusan mengenai rencana hidup dengan lebih baik (Carr dalam Oriza, 2009).

Bayi yang Bahagia diklasifikasikan berdasarkan usia:

a.     Bayi baru lahir, tampak dikatakan Bahagia apabila terlihat nyaman, damai, dan tenang. Pada usia ini bayi tidak memiliki kapasitas untuk mengekspresikan emosi positif selain terlihat tenang dan damai.

b.     Pada usia 4 hingga 10 minggu, bayi mulai tersenyum secara spontan daripada secara relfektif. Senyum bayi datang dari kenyamanan internal, seperti gas yang lewat, atau sebagai reflex (contoh bayi tersenyum dalam tidurnya). Bayi juga mulai tersenyum sebagai reaksi langsung terhadap sesuatu yang telah dilakukan seseorang dan membuat mereka Bahagia.

c.      Usia 3 sampai 6 bulan, pada usia ini merupakan tawa pertama pada bayi. Bayi tertawa disebabkan oleh interaksi yang berkualitas dengan orang sekitarnya. Bayi senang dengan suara dan sentuhan lucu, seperti ketika mencium perutnya, membuat suara-suara lucu, menggigiti kaki dan lain sebagainya.

d.     Usia 4 sampai 7 bulan, merupakan masa bayi mengoceh saat gembira.

Ocehan pada bayi merupakan serangkaian suara-suara atau bunyi konsonan yang dirangkai. Bayi membuat suara-suara ini dari hasil mengamati orang-orang di sekitarnya. Melalui ocehan inilah bayi mengomunikasikan emosinya secara vocal. Ketika bayi mengoceh dalam nada yang lebih tinggi dan lebih tinggi, ini menunjukkan minat pada sesuatu atau rasa Bahagia dalam interaksi mereka dengan orang sekitar.  

e.      Usia 12 hingga 18 bulan, bayi suka bercanda yang merupakan tanda bahagia.

Sekitar usia 1 tahun, bayi mulai memiliki selera humor. Bayi akan berupaya untuk membuat orang di dekatnya tertawa. Misalnya dengan mengambil benda yang tengah dipegang orang sekitarnya pegang atau meletakkan popok di kepala dengan ekspresi konyol. Penelitian tentang pengembangan humor pada anak-anak menunjukkan bahwa melakukan hal-hal konyol dengan benda pada umumnya merupakan sumber kegembiraan di usia ini.  Artinya semakin bayi suka bercanda, maka semakin Bahagia bayi tersebut.

2) Saat kondisi perut yang sudah terisi makanan.

Apabila bayi lapar, bayi akan merasa kurang nyaman sehingga mengganggu proses masase yang akan dilakukan. Pemijatan yang dilakukan dapat meningkatkan gerak peristaltic yaitu semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Jadi pijat bayi membantu proses pencernaan.

 C. Waktu Melakukan Masase Bayi

Waktu yang tepat untuk melakukan stimulasi pijat adalah:

a.     Kapanpun saat orang tua ingin memulai

b.     Pemijatan setiap hari pada 6-7 bulan pertama usia bayi sangat bermanfaat

c.     Pagi hari Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-sisa minyak pijat akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi hari memberikan nuansa ceria bagi bayi.

d.     Malam hari Pemijatan malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan biasanya bayi akan santai dan mengantuk, hal ini berguna utuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.

e.     Pemijatan dilakukan 15 menit setelah si kecil makan

Pemijatan segera setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan muntah. Hal ini terjadi karena lambung masih belum siap diguncang dan gerak peristaltik masih berlangsung untuk mengantar makanan kesaluran pencernaan (Subakti, 2008).

m

f. Suasana yang tenang, ketika akan dipijat, bayi harus dalam kondisi yang tenang dan nyaman. Selain bayi, suasana hati pemijat juga harus tenang, menampilkan mimic wajah tersenyum dan menebar kasih saying serta bisa memutar music klasik.
g. Ruangan yang nyaman, ruangan yang nyaman untuk melakukan pemijatan pada bayi adalah ruangan yang hangat tetapi tidak panas, ruangan kering dan tidak pengap, ruangan tidak berisik, ruangan yang penerangannya cukup dan ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu.

D. Persiapan Pemijatan Bayi

Menurut Subakti & Anggraini (2008), tempat pemijatan untuk bayi adalah :

1)    Ruangan yang hangat tapi tidak panas

2)    Ruangan kering dan tidak pengap

3)    Ruangan tidak berisik

4)    Ruangan yang peneranganya cukup

5)    Ruangan tanpa aroma meyengat dan mengganggu

6)    Suasana yang tenang saat pemijatan

Persiapan pemijatan

a.    Ruangan hangat dan tidak berangin

b.    Sediakan waktu yang cukup

c.    Usahakan pada posisi yang nyaman dan santai (untuk ibu dan bayi)

d.    Alas yang rata dan lembut

e.    Sediakan handuk, baju ganti, dan lotion/ baby oil

f.     Kuku pendek dan tidak memakai perhiasan di jari tangan

g.    Tangan bersih, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemijatan

h.    Bayi sudah selesai makan atau sedang tidak lapar

i.     Bila bayi masih di rumah sakit, pemijatan dilakukan didalam inkubator atau dibawah penghangat khusus (infant warmer)

Selama Pemijatan

Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut:

1.     Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung.

2.     Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang/lembut, untuk membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung.

3.     Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila anda sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.

4.     Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan lotion yang lembut sesering mungkin.

5.     Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi, umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demilian, akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Oleh karena itu, urutan pemijatan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.

6.     Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi anda. Jika bayi menangis, cobalah menenangkan bayi sebelum melakukan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikan pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah sangat ingin tidur.

7. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa lebih segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi. Namun, apabila pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.

8.  Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.

9. Hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion


Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan :

  • Memijat bayi langsung setelah selesai makan.
  • Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
  • Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
  • Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
  • Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

E. Persiapan Peralatan Masase Bayi

Sebelum memijat, sebaiknya siapkan peralatan yang dibutuhkan antara lain:

a.     Alas yang empuk dan lembut

Misalnya Kasur atau busa yang dilapisi dengan kain lembut. Luas alas ini sebesar ukuran bayi dapat bergerak dengan bebas. Alas ini sebaiknya dalam posisi datar.

b.     Handuk atau lap lembut untuk kulit bayi

Handuk atau lap digunakan untuk membersihkan sisa-sisa minyak yang menempel di kulit bayi.

c.     Popok untuk menutup bagian tubuh bayi setelah dipijat

Menyiapkan popok hendaknya tidak terlambat (setelah dipijat baru disiapkan popok). Sebab, bayi harus menunggu waktu sehingga kedinginan.

d.     Baju ganti untuk mengganti baju lama usai pemijatan.

e.     Minyak untuk memijat (baby oil, lotion dan minyak zaitun)

Baby oil biasanya terbuat dari minyak alami yang terkandung dalam biji-bijian sehingga aman digunakan untuk memijat, jika menggunakan lotin, pilih yang aman dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Minyak lainnya yaitu minyak zaitun yang sangat baik dalam perawatan kulit, termasuk kulit bayi. Hal ini karena sifatnya yang lembut dan melembabkan.

f.      Air dan washlap (kain untuk mengelao/menyeka).

Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan waslap untuk menyeka bayi dari bekas minyak usai pemijatan (Anggraini, 2008).

 Selain itu, tangan yang aman untuk memijat juga perlu dipersiapkan, seperti:

1.     Tangan dalam keadaan bersih yaitu dengan mencuci tangan (menggunakan sabun dan antiseptic) sebelum pemijatan, tangan yang kurang bersih dapat menjadi penular kuman, terutama penyakit kulit.

2.     Dalam keadaan kering air (diusap dengan lap setelah cuci tangan)

Tangan yang basah menyebabkan bayi kedinginan dan tidak nyaman.

3.     Hangat kulit bayi sangat peka dengan suhu tangan ibu dan tidak nyaman bila tangan yang menyentuhnya itu dingin

4.     Kuku terawatt dan aman agar tangan aman, potonglah kuku dan lembutkan (dikikir). Kuku yang panjang atau mencuat (meskipun sedikit) dapat menyebabkan goresan pada kulit bayi yang sangat tipis dan sensitive.

5.     Tanpa perhiasan (baik cincin maupun gelang)

Keberadaan cincin, gelang dan aksesoris lain yang terbuat dari logam atau plastic dapat melukasi kulit bayi.

Last modified: Saturday, 3 May 2025, 1:19 PM