12. 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif.
Istilah pembelajaran kooperatif dalam pengertian bahasa asing adalah cooperative learning. Menurut Shoihatin dan Raharjo (2007: 4) pada dasarnya cooperative learning merupakan suatu sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerjasama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Sanjaya (2008: 242) menjelaskan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. Hal senada juga dijelaskan Komalasari (2010: 62) bahwa Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang,dengan struktur kelompok yang secara heterogen.
Slavin (2009: 17) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang dikenal sejak lama, di mana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatankegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Dalam melakukan proses belajar-mengaja guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa yang lain dan saling belajar mengajar sesama mereka. Sedangkan menurut Rusman (2014: 202) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang heterogen.
Selanjutnya Anita Lie (2008:34) menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerjasama dalam mengerjakan tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dapat menjadi alternative pembelajaran yang menarik yang dapat mencegah timbulnya keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan individual peserta didik tanpa mengorbankan aspek kognitif yang dimiliki peserta didik tersebut.
Menurut Isjoni (2009: 5) menyatakan bahwa pada model cooperative learning peserta didik diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas peserta didik. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh peserta didik dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Cooperative learning merupakan metode pembelajaran dengan sejumlah peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap peserta didik dan anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memudahkan peserta didik menemukan dan memahami materi pelajaran yang sulit. Dengan saling bekerja sama dengan teman. Pada pembelajaran kooperatif, peserta didik dituntut belajar bersama-sama dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua, tiga, empat orang peserta didik dan saling membantu untuk menyiapkan presentasi di depan kelas. Sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan memberi tugas-tugas, peserta didik diberi pengetahuan tentang pembelajaran kooperatif agar peserta didik dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya.