Bentuk-Bentuk Komunikasi

Dalam penyampaian pesan, terdapat bentuk-bentuk dari komunikasi. Bentuk-bentuk ini lebih didasari dari jumlah recevier dan forum penyampaian informasi tersebut.

1. Intrapersonal Communication
         Intrapersonal Communication adalah bentuk komunikasi yang dikaji dari segi psikologis. Kenapa dikaji dari segi psikologis? Karena interpersonal communication adalah bentuk komunikasi dengan diri sendiri yang berlangsung dipikiran komunikator. Komunikasi ini tentunya dikendalikan oleh diri sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Verderber (2008:9), “When you send your self a reminder note as an e-mail or text messege, you are communication interpersonally

2. Interpersonal Communication
            Interpersonal Communication adalah komunikasi yang berlangsung antara dua individu. Dalam buku Wiryanto, dijabarkan definisi dari interpersonal Communication dari beberapa pakar, seperti Bittner (1985:10) yang mengatakan bahwa komunikasi antarpribadi berlangsung antara dua, tiga orang, atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstrukur.
Ciri-ciri dari komunikasi interpersonal communication ini sebagaimana yang dikutip Wiryanto (2004) dari Barnlund. 
Ciri-ciri tersebut adalah:
  • Bersifat spontan;
  • Tidak mempunyai struktur;
  • Terjadi secara kebetulan;
  • Tidak mengejar tujuan yang direncanakan;
  • Identitas keanggotaannya tidak jelas;
  • Dapat terjadi hanya sambil lalu.

      Selain ciri-ciri dari bentuk komunikasi antarpribadi tersebut, terdapat pula ciri-ciri dari efektivitas komunikasi antarpribadi. Hal ini seperti yang dikutip Wiryanto (2004:36) dari Kumar (2000: 121-122)
  • Keterbukaan (openess). Kemauan untuk menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi;
  • Empati (emphaty). Merasakan apa yang dirasakan orang lain;
  • Dukungan (supportiveness). Situasi terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung secara efektif;
  • asa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki rasa positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif  berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi efektif.
  • Kesetaraan (equality). Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.


3. Komunikasi Kelompok
      Bentuk komunikasi ini melibatkan sebuah organisasi. Dalam hal ini, seseorang akan mendapat pengalaman yang lebih jika mampu beretorika dalam sebuah organisasi. Misalnya seorang mahasiswa yang tidak berani mengungkapkan ide/gagasannya di dalam kelas didepan teman-temannya dan dihadapan dosen, maka ia dapat berlatih untuk melancarkan kepercayaan dirinya didepan anggota organisasinya. Karena di dalam sebuah organisasi, seseorang akan lebih merasa nyaman mengungkapan gagasannya didepan orang yang lebih tua seperi berbicara kepada dosen.
           Selain itu orang yang memiliki atau berpartisipasi di dalam sebuah organisasi, maka ia akan medapat lebih banyak relation. Sebuah hubungan yang baik antarsesama akan sangat penting untuk dibentuk, apalagi meningat manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara sendiri.

4. Komunikasi Kelompok Kecil
        Bentuk dari komunikasi kelompok kecil dilihat berdasarkan jumlah anggotanya. Umunya jumlah anggota dari kelompok ini melibatkan tiga sampai dua puluh anggota, dan tidak boleh lebih dari lima puluh orang. Biasanya hal yang dibahas dari kelompok ini lebih ringan seperti masalah rancangan kebijakan dalam kelompok tersebut.

5. Public Communication
           Bentuk komunikasi ini berlangsung antara satu orang dengan orang lain. Namun dalam forum terbuka yang jumlah pendengarnya lebih dari dua puluh orang. Di dalam bentuk komunikasi ini, speaker (seseorang yang menjadi sumber dan berbicara di depan publik) harus bertanggung jawab atas apa yang ia sampaikan dan mengorganisasi ide yang akan disampaikan. Dalam hal ini retorika akan sangat berperan penting dalam proses penyampaian pesan kepada pendengar, sebab tujuan speaker sebenarnya adalah untuk mempengaruhi pendengar seusai dengan apa yang pembicara katakan. Dalam forum ini, dapat terjadi sesi tanya jawab antara speaker/pembicara dengan pendengar.

6. Mass Communication
          Mass Communication atau dalam bahasa Indonesia adalah komunikasi masa. Bentuk dari komunikasi ini dengan menggunakan media. Komunikasi ini terjadi secara tidak langsung dari pengirim kepada si penerima. Media yang digunakan berupa media cetak seperti majalah dan surat kabar, dan media elektronik seperti televisi dan radio.
Ciri-ciri dari komunikasi masa:
  • Berlangsung satu arah; Dalam komunikasi masa, umpan balik atau feed back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.
  • Komunikator pada komunikasi massa melembaga; Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang komunikator dalam media masa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tidak memiliki kebebasan individual. Oleh sebab itu, komunikatornya melembaga. Lebih dari itu, karena pesan-pesan yang disebarkan melalui media massa merupakan hasil kerja sama, maka komunikatornya di sebut juga dengan collective comunicator.
  • Pesan-pesan bersifat umum. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikan kepada audience  haruslah bersifat umun yang artinya untuk orang banyak. Hal ini dikarenakan dalam komunikasi masa, media yang digunakan dalam penyampaian pesan sifatnya lebih umum. Semua orang dapat melihat dan mendengar informasi yang disampaikan oleh komunikan.
  • Melahirkan keserempakan.  Ketika seseorang beretorika, maka tujuan dari tindakan yang ia lakukan adalah untuk mempersuasi para pendengar. Begitu juga dengan berkomunikasi. Terlebih proses komunikasi masa ini dilakukan dengan sebuah media, seperti media cetak dan media elektronik. Dengan menggunakan media seperti ini, maka akan lebih banyak orang yang mendengar pesan yang akan disampaikan oleh komunikan. Dengan begitu, akan lahirlah sebuah tindakan yang dilakukan secara serempak atau secara bersamaan oleh masyarakat. Terlebih lagi, jika informasi yang disampaikan tersebut di sampaikan di negara-negara maju yang pada saat yang sama paling tidak dibaca oleh kurang lebih satu juta pembaca. Karena itulah, tidak salah jika salah satu ciri dari komunikasi masa ini adalah melahirkan keserempakan dalam melakukan sebuah tindakan.
  • Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Ide atau gagasan harus di konsepkan dengan baik dan benar-benar mempersiapakan semua hal yang akan menjadi bahan dalam penyampaian pesan sebaik mungkin sebelum di publikasikan.
Last modified: Thursday, 12 September 2024, 6:15 PM