Pandangan Retorika terhadap Topik Pembicaraan

Topik pembicaraan adalah segala sesuatu yang diangkat oleh pembicara sebagai pokok pembicaraan. Topik pembicaraan bisa berupa ungkapan diri (buah pikiran, cetusan perasaan, keinginan, imajinasi, fantasi, cita-cita), pengetahuan/pengalaman (sendiri atau orang lain) dan lingkungan (mikro atau makro). Walaupun seumber-sumber tersebut kaya untuk dijadikan topik pembicaraan, namun memilih salah satu di antaranya tidaklah mudah. Kenyataannya memang banyak orang yang tidak mampu memilih satu topik pembicaraan yang tepat. Siswa di sekolah misalnya, banyak yang tidak mampu memilih dan menetapkan satu topik pembicaraan untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan.

Retorika dapat membimbing dalam memilih topik pembicaran, karena pemilihan topik pembicaraan merupakan salah satu persoalan yang termasuk dalam lingkup retorika. Pemilihan topik pembicaraan (choosing a subject) hendaknya disesuaikan dengan peristiwa (occasion) tempat berbicara, dengan kondisi khalayak, dan sitasi serta lingkungan yang ada. Aristoteles sebagai penganjur pendekatan ilmiah dalam retorika mengingatkan bahwa dalam mendekati topik pembicaraan hendaknya menggunakan dua sudut pendekatan, yakni pendekatan dari dalam topik itu sendiri dan dari luar topik. Pendekatan dari dalam akan menghasilkan ulasan-ulasan yang artistik, yaitu ulasan yang dibuahkan dari hasil analisis perorangan. Sedangkan pendekatan dari luar akan didapatkan ulasan- ulasan nonartistik, yaitu ulasan yang sebenarnya sudah merupakan fakta atau kenyataan. Jika ingin membeberkan kebenaran topik pembicaraan, kedua jenis ulasan itu perlu


ditemukan karena kedua jenis ulasan tersebut berfungsi untuk menopang dan mempertahankan gagasan yang terkandung dalam topik pembicaraan. Selain itu, jika diperlukan, kedua jenis ulasan itu juga bisa difungsikan untuk melemahkan gagasan-gagasan lain yang hendak menyerang.
Last modified: Thursday, 26 September 2024, 10:25 AM