A. Hakikat Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

1. Definisi Pengembangan Sistem 

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan definisi pengembangan sistem, di antaranya sebagai berikut. 

  1. Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya (Amsa, 2008). 
  2. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk mem-perbaiki sistem yang sudah ada (Kami, 2008).
  3. Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu (Dinu, 2008). 

2. Hal-hal Mendasar dalam Pengembangan Sistem 

Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisis sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal (Okta, 2007), yaitu sebagai berikut. 

a. Produktivitas 

Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% sampai dengan 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi. 

b. Reliabilitas 

Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus, untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM's super programer project memiliki tiga sampai lima kesalahan dalam setiap kesalahan untuk setiap sepuluh pernyataan pemrograman. 

3. Prinsip Pengembangan Sistem Informasi Prinsip pengembangan sistem: 

  1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen; 
  2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar; 
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik; 
  4. Proses pengembangan sistem tidak harus urut; 
  5. Jangan takut membatalkan proyek; 
  6. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem. 

          Menurut Munandir (2001: 268) menyatakan bahwa pengembangan merupakan berbagai cara atau pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan situasi agar guru dan staf sekolah lainnya meningkatkan kompetensi dan keterampilannya serta tumbuh secara profesional selama berdinas    

         Sistem informasi adalah sistem dalam organisasi yang menyediakan report (laporan) bagi manajemen berdasarkan transaksi dan operasi yang ada di organisasi. Adapun manajemen, yaitu berupa planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), dan controlling (pengaturan). 

          Dengan demikian, sistem informasi manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mendapat informasi bagi kepentingan manajemen. Menurut Scanland dan Bernard (1989), sistem informasi manajemen merupakan sistem formal mengenai laporan menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat di organisasi.

4. Sistem informasi Manajemen sebagai Kumpulan dari Sistem Informasi Sistem 

          Informasi adalah sistem yang menerima data sebagai input-nya yang kemudian diproses dan menghasilkan informasi sebagai output-nya. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Indikator sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sistem informasi, yaitu sebagai berikut: 

a. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan              transaksi keuangan; 

b. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk        penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan penelitian pasar, dan          sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran; 

c. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems); 

d. Sistem informasi personalia (personal information systems); 

e. Sistem informasi distribusi (distribution information systems); 

 f. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems); 

g. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems); 

h. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems); 

i. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information               systems); 

j. Sistem informasi analisis software; 

k. Sistem informasi teknik (engineering information systems); 

l. Sistem informasi rumah sakit (hospital information systems).

5. Klasifikasi Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis 

          Sistem informasi operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peran sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. 

  1. Transaction Processing Systems Transaction Processing Systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal ataupun eksternal. Contoh, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. Transaction processing systems juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen. 
  2. Process Control Systems Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan Process Control Systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. 
  3. Office Automation Systems Office Automation Systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh, word processing, surat elektronik (electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.