Peran bidan di pelayanan kesehatan primer termasuk kesehatan masyarakat dan lingkup praktik bidan

Peran bidan di pelayanan kesehatan primer termasuk kesehatan masyarakat dan lingkup praktik bidan


Peran Bidan di Pelayanan :

1. Pelayanan Inpartu

Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada serviks. Tanda-tanda inpartu meliputi pembukaan dan penipisan serviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks, keluarnya lendir bercampur darah (bloody show). Persiapan kelahiran meliputi hal-hal tersebut.

1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi.

2. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan esensial. 3. Menyiapkan rujukan.

4. Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan.

5. Melakukan upaya pencegahan infeksi yang direkomendasikan.


2. Pelayanan Asuhan Masa Nifas

Pengertian nifas menurut Prof. DR. Rustam, MPH adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi, yang digunakan untuk memulihkan kesehatannya (selama 6-8 minggu). Nifas menurut midwife rules UKCC adalah suatu periode yang berlangsung tidak kurang dari sepuluh hari dan tidak melebihi 28 hari setelah berakhirnya masa persalinan yang masih memerlukan dukungan dan pendampingan terhadap bayi dan ibu. Perawatan yang dibutuhkan ibu dan bayinya selama puerperium sebaiknya didasari pada prinsip meningkatkan kesejahteraan ibu, membentuk “good Maternal Child Relationship”, mendukung atau memperketat kepercayaan ibu, serta membantu ibu agar mampu memenuhi tugas atau tanggung jawab sebagai seorang ibu.

  1. Peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas.

  2. Menyediakan dukungan secara konsisten.

  3. Ramah dan relevan untuk membantu agar ibu dapat pulih dari stress fisik persalinan dan mengembangkan kepercayaan diri saat merawat bayinya. 

  4. Menjalankan fungsinya sebagai advicer dan councelor.

  5. Mengunjungi ibu dan bayi.

  6. Meningkatkan, memperlancar menyusui ASI jika memungkinkan, atau memberi nasihat mengenai pemberian makanan tambahan.

  7. Mencegah terjadinya infeksi dan mempertahankan hygiene individu.

Kebijakan program nasional masa nifas adalah minimal 4 kali kunjungan, minimal ibu dan bayi baru lahir mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Pemberian imunisasi bertujuan mencegah terjadinya penyakit tertentu dan menghilangkan penyakit tertentu pada masyarakat. Imunisasi itu antara lain BCG, hepatitis B, polio, DPT, dan campak.

Keluarga Berencana

Idealnya pasangan suami-istri menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum hamil kembali. Pada, umumnya, sebagian besar metode KB dapat dimulai setelah melahirkan. Jelaskan kepada ibu tentang keefektifan alat kontrasepsi yang dipilih dalam mencegah kehamilan, keuntungan dan kerugian efek samping, cara penggunaan, kapan dapat mulai digunakan, khususnya kepada wanita pasca-persalinan.



Last modified: Thursday, 26 September 2024, 2:12 PM