Model dokumentasi
1. Problem Oriented Record (POR)
Wildan dan Hidayat (2009) menyatakan bahwa Problem Oriented Record (POR)
adalah suatu model pendokumentasian sistem pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada masalah klien, dapat menggunakan multi disiplin dengan
mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah, mengarahkan ide-ide dan
pikiran anggota tim.
Keuntungan
1) Pencatatan sistem ini berfokus atau lebih menekankan pada masalah klien dan proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi.
2) Pencatatan tentang kontinuitas atau kesinambungan dari asuhan kebidanan.
3) Evaluasi masalah dan pemecahan masalah didokumentasikan dengan jelas,
susunan data mencerminkan masalah khusus. Data disusun berdasarkan
masalah yang spesifik. Keduanya ini memperlihatkan penggunaan logika
untuk pengkajian dan proses yang digunakan dalam pengobatan pasien.
Kerugian
1) Penekanan pada hanya berdasarkan masalah, penyakit, ketidakmampuan dan ketidakstabilan dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan dan tindakan yang negatif.
2) Sistem ini sulit digunakan apabila daftar tidak dimulai atau tidak secara terus menerus diperbaharui dan konsensus mengenai masalah belum disetujui, atau tidak ada batas waktu untuk evaluasi dan strategi untuk follow up belum disepakati atau terpelihara.
3) Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah dilakukan tindakan atau
timbulnya masalah yang baru.
2. Source Oriented Record (SOR)
Source Oriented Record (SOR) adalah suatu model pendokumentasian
sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada sumber informasi. Model ini
menempatkan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan.
Dokumentasi dibuat dengan cara setiap anggota tim kesehatan membuat catatan sendiri dari hasil observasi.
Keuntugan
1) Menyajikan data yang berurutan dan mudah diidentifikasi.
2) Memudahkan bidanmelakukan cara pendokumentasian.
3) Proses pendokumentasian menjadi sederhana.
Kerugian
1) Sulit untuk mencarai data sebelumnya.
2) Waktu pelaksanaan Asuhan Kebidanan memerlukan waktu yang banyak.
3) Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan.
4) Masalah dan intervensi yang akan diberikan kepada klien.
3. Charting By Exception (CBE)
Charting By Exception (CBE) merupakan model dokumentasi yang hanya
mencatat secara naratif dari hasil atau penemuan yang menyimpang dari
keadaan normal/standar. Model Charting By Exception terdiri dari beberapa
elemen inti yaitu lembar alur, dokumentasi berdasarkkan referensi standar
praktik, protocol dan instruksi incidental, data dasar kebidanan, rencana
kebidanan berdasarkan diagnosis, dan catatan perkembangan (Fauziah, Afroh, &
Sudarti, 2010).
Keuntungan
1) Tersusunya standar minimal untuk pengkajian dan intervensi.
2) Data yang tidak normal nampak jelas.
3) Data yang tidak normal secara mudah ditandai dan dipahami.
4) Data normal atau respon yang diharapkan tidak mengganggu informasi lain.
5) Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan.
Kerugian
1) Pencatatan secara narasi sangat singkat. Sangat tergantung pada “checklist”.
2) Kemungkinan ada pencatatan yang masih kosong atau tidak ada.
3) Pencatatan rutin sering diabaikan.
4) Adanya pencatatan kejadian yang tidak semuanya didokumentasikan.
4. Model Dokumentasi Kardek
Kardek biasa juga disebut sebagai sistem kartu. Suatu sistem dokumentasi dengan menggunakan serangkaian kartu dan membuat data penting tentang klien, ringkasan problem klien, dan terapinya. Sebagai contohnya yaitu kartu ibu, kartu anak, kartu KB, dan lain sebagainya.
Keuntungan
Keuntungan menggunakan sistem kardeks yaitu memungkinkan
mengkomunikasikan informasi yang berguna kepada sesama anggota tim
kebidanan tentang kebutuhan unik klien terkait diet, cara melakukan tindakan
penanggulangan, cara meningkatkan peran sertaklien, atau waktu yang tepat
untuk melakukan kegiatan kebidanan tertentu.
Kerugian
Kelemahan dari sistem kardeks yaitu informasi dalam kardeks hanya
terbatas untuk tim kebidanan saja (diisi tidak lengkap), tidak cukup tempat
untuk menulis rencanakebidanan bagi klien dalam memasukkan data yang
diperlukan dengan banyak masalah, tidak dibaca oleh bidan sebelum mereka memberikan pelayanan atau asuhan dan tidak up to date.