Kewirausahaan dan Pengembangan Diri
1. Kewirausahaan dan Softskill
Softskill, dalam konteks dunia pendidikan sering kali dibedakan dengan hardskill. Hardskill sering diidentikkan dengan kemampuan/keterampilan atau kapabilitas yang didapatkan dari pembelajaran pada bidang ilmu tertentu. Sedangkan softskill lebih merupakan karakter/keahlian umum dalam hubungan interpersonal, kepemimpinan, keterampialn berkomunikasi, kemampuan mengorganisasi, kesediaan menerima kritik dan lan-lain yang cenderung bersifat generalis dan melekat dengan hardskill apapun. Artinya, hardskill lebih bersifat spesifik (berbasis ilmu pengetahuan), dan softskill lebih umum dan generalis.
Soft Skill yang dibutuhkan dalam bekerja:
1. Inisiatif
2. Integritas
3. Berpikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Manajemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkooperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mau mendengarkan
21. Tangguh
22. Berargumentasi logis
23. Manajemen waktu
2. Kewirausahaan dan Berpikir Apresiatif
Berpikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui. Kita diajak untuk lebih fokus pada apa yang terbaik dari manusia. Salah satu cara melatih diri kita agar mampu berpikir apresiatif adalah dengan mencoba praktik berwirausaha.
Mencoba berwirausaha adalah suatu aktivitas pembelajaran yang luar bisa. Begitu terjun, kita akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menuntut pemikiran kreatif dan inovatif serta positif. Aktivitas ini, lambat laun, jika ditekuni dengan serius, secara perlahan-lahan akan dapat mendorong kita untuk memiliki pemikiran yang apresiatif.
3. Kewirausahaan dan Penentuan Tujuan
Sangat penting bagi seorang
wirausaha menetapkan sebuah tujuan. Salah satu alasan mengapa banyak orang yang tidak mencapai tujuan-tujuannya adalah karena mereka tidak pernah menuliskan tujuan-tujuan mereka tersebut.
Sering kita lihat, bidan-bidan yang sukses dengan BPS maupun klinik bersalinnya menuliskan visi dan misi yang akan dicapai pada dinding praktek mereka.