Normality, Safety, Empowering, Carring, Respect dalam Kebidanan

  • Normality adalah keyakinan yang dianut sebagai landasan pelayanan kebidanan. Yang juga merupakan Filosofi kebidanan adalah keyakinan setiap bidan yang digunakan sebagai kerangka berfikir dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien. Bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan standard pelayanan kebidanan, serta berkeyakinan bahwa setiap indivu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang baik, dan tepat.


  • Keselamatan Pasien (patient safety) adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik/sosial psikologis, cacat, kematian) terkait dengan pelayanan kesehatan (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2005). Patient Safety di rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk assessment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Departemen Kesehatan, 2011). Menurut Institute of Medicine (IOM) keselamatan pasien memiliki pengertian bebas dari kejadian cedera. Selain pengertian tersebut patient safety dapat diartikan sebagai the prevention of harm patient. Penekanan ditempatkan pada pemberi bidanan yang mencegah kesalahan, belajar dari kesalahan yang terjadi dan dibangun di atas sebuah budaya keselamatan pasien yang melibatkan bidan kesehatan profesional, organisasi, dan pasien.


  • Empowerment yaitu memberdayakan perempuan dalam menentukan pilihan dalam pendayagunaan metode kontrasepsi. Sedangkan penentuan pilihan dalam menggunakan KB yaitu pertimbangan yang di pilih salah satunya (hanya suami atau hanya istri) atau keputusan tersebut didiskusikan bersama. Suami dan istri seharusnya mencari penjelasan yang akurat tentang kontrasepsi terlebih lagi terkait kesehatan reproduksinya sehingga bersama-sama berpartisipasi serta memperoleh utilitas yang sepadan dari petunjuk dan fasilitas KB Selain itu, pilihan menggunaan alat kontrasepsi sangatlah penting dipertimbangkan dari berbagai faktor yaitu faktor pasangan, kesehatan dan bagian alat kontrasepsi. Diharapkan kepada semua pasangan agar meningkatkan perhatian dan komitmen bersama, dan tidak memandang gender dalam penentuan metode untuk menggunakan KB serta mendiskusikan permasalahkan kontrasepsi serta kesehatan reproduksi tanpa ada komponen yang menjadi preferensi, dalam diskusi maupun penentuan kesimpulan dalam ber- KB.

Last modified: Wednesday, 20 November 2024, 2:49 PM