11.1. Konsep Dasar Manajemen Kelas

Sebagaimana telah dijelaskan dari pertemuan sebelumnya bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pembelajaran dari guru. (Syaiful Bahri, Djamarah,2002 :196). Menurut Suharsimi Arikunto, kelas adalah “sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dan guru yang sama”.(Syaiful Bahri,2002 :196)

Dari kedua pendapat di atas keduanya sejalan karena mengemukakan pengertian kelas dari segi anak didik. Sedangkan menurut Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut yaitu: 

  1. Kelas dalam arti sempit adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajardan 
  2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya kelas merupakan tempat berkumpulnya beberapa orang dalam melangsungkan proses belajar mengajar. (Syaiful Bahri, Djamarah, Aswan Zain, 2006: 176)

Menurut Johana Kasim Lemlech sebagaimana yang dikutip oleh Cece Wijya dan Tabrani Rusyan bahwa: “Classroom management of the orchestration life: planning curriculum, organizing procedures and resoces, arranging the environment to maximize efficiency, monitoring student progress, anticipating potential problems”. (Cece Wijaya, dan Tabrani Rusyan, 1994: 113)

Berdasarkan definisi, dapat dijelaskan bahwa manajemen merupakan usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efesiensi, memantau kemajuan siswa dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin muncul dalam proses belajar. Studi manajemen mempunyai tiga sasaran pokok:

  1. Perencanaan kurikulum yang lengkap mulai dari rumusan tujuan, bahan pembelajaran sampai pada evaluasi, hal ini dilakukan karena tanpa perencanaan usaha penataan kelas sulit mencapai hasil yang maksimal;
  2. Pengorganisasian proses belajar mengajar dan sumber belajar sehingga serasi dan bermakna; 
  3. Penataan lingkungan sangat dibutuhkan agar bisa menjadi usaha guru dalam menata kelas agar kelas menjadimerangsang dan penuh akan motivasi untuk memunculkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Adapun Menurut Sudirman N, dkk. manajemen kelas adalah “upaya mendayagunakan potensi kelas”, dijelaskan lagi oleh Hadari Nawawi dengan mengatakan bahwa: Manajemen kelas diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehinggah waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efesien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. (Syaiful , Djamarah, Aswan Zein, 2006: 177)

Menurut konsepsi lama manajemen kelas adalah sebagai upaya untuk mempertahankan keyertiban kelas. Sementara itu menurut konsepsi modern, manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tepat terhadap problem dan situasi manajemen kelas. Guru, menurut konsepsi lama , berugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaatkan kemampuannya, bakat dan energinya pada tugas-tugas individual.

Sedangkan berdasarkan pandangan operasional : 

    • Pertama, definisi yang memandang bahwa manajemen kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa. Pandangan ini guru akan bersifat otoratif. 
    • Kedua, Definisi yang didasarkan atas pandangan yang bersifat “permisif”. Pandangan ini menekankan bahewa guru betugas memaksimalkan perwujudan kebebasad kelas.
    • Ketiga, definisi yang didasarkan pada pandangan proses pengubahan tingkah laku. Menurut pandangan ini tugas gru adalah mengenbangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak dihaarapkan. Dalam hal ini, guru berfungsi sebagai pembantu siswa dalam mempelajari tingkah laku yang diharapkan melalui prinsip-prinsip enguatan.
    • Keempat, definisi yang di dasrkan atas pandangan proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif di dalam kelas. Aggapan dasar pandangan ini adalah bahwa kegatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan antara siswa dan siswa.
    • Kelima, definisi yang didasarkan pada pandangan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok sebagai kuncinya. Pandangan tersebut menyatakan bahwa kehidupan kelas dalam kelompok memiliki pengaruh yang sangat berarti terhadap kegiatan belajar, kendatipun belajar dianggap sebagai proses individual.
Dengan demikian dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai. Dan tentunya manajemen kelas yang dilakukan oleh seorang guru berupaya untuk menciptakan atau mempertahankan kondisi yang optimal, dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Last modified: Tuesday, 7 December 2021, 8:35 PM