4.2. Tujuan Audit Piutang dan Program Pengujian Substantive

Tujuan Audit

Pada dasarnya tujuan utama audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, potensi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini auditor perlu menghimpun bukti kompenten yag cukup, auditor perlu mengidentifikasi dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan. Dengan melihat tujuan audit spesifik tersebut , auditor akan dapat mengidentiikasi bukti apa yang dapat dihimpun dan bagaimana cara menghimpun bukti tersebut.

a. Piutang usaha pada neraca saldo menurut umur cocok dengan jumlah pada file master dan jumlah total telah ditambahkan dengan tepat dan cocok dengan buku besar (Pengujian terinci).

b. Piutang usaha yang dicatat adalah ada (Keberadaan).

c. Piutang usaha yang ada telah dimasukkan semuanya (Kelengkapan).

d. Piutang usaha secara mekanis adalah akurat (Akurasi).

e. Piutang usaha diklasifikasikan dengan tepat (Klasifikasi).

f. Piutang usaha dicatat dalam periode(pisah batas) yang sesuai (Pisah batas).

g. Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang dapat direalisir (Nilai yang direalisasi).

h. Piutang usaha benar-benar sah dimiliki klien (Hak).

i. Penyajian dan pengungkapan piutang usaha adalah memadai (Penyajian dan Pengukapan).

 

Program Pengujian Substantif Pada Piutang Usaha

a. Prosedur audit awal terhadap piutang usaha

· Mengusut saldo piutang usaha (dan CKP) yang tercantum di neraca, ke saldo akun piutang usaha di buku besar.

· Menghitung kembali saldo akun piutang usaha di buku besar:

1) Saldo awal

2) Ditambah jumlah pendebitan,

3) Dikurangi jumlah pengkreditan

· Mereview terhadap mutasi luar biasa pada akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang (CKP).

· Mengusut saldo awal akun piutang usaha dan CKP (di buku besar) ke kertas kerja tahun yang lalu.

· Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun piutang usaha (dan akun CKP) ke jurnal.

· Merekonsiliasi akun piutang usaha (di buku besar) ke buku pembantu piutang usaha.

b. Prosedur analitik atas piutang usaha

Perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan piutang usaha.

Rasio-rasio membantu auditor dalam mengungkapkan :

a. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa

b. Perubahan akuntansi

c. Perubahan usaha

d. Fkuktuasi acak

e. Salah saji

· Pengujian terhadap transaksi rinci atas piutang usaha

- Pengujian keberadaan

- Pengujian kelengkapan

- Pengujian hak kepemilikan

- Pengujian penilaian

·

· Pengujian penilaian pada piutang usaha

- Melakukan evaluasi kecakupan CKP yang telah dibuat klien

- Analisis umur piutang usaha

- Membandingkan CKP tahun yang diaudit dengan CKP tahun sebelumnya

- Memeriksa piutang yang kadaluarsa (dari daftar umur piutang)

· Pengujian keberadaan pada piutang usaha

- Melakukan konfirmasi piutang usaha.

- Memeriksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang.

- Memeriksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas (dari debitur) setelah tanggal neraca.

· Pemeriksaan atas penyajian dan pengungkapan piutang usaha

- Membandingkan penyajian piutang usaha dengan PABU

- Memeriksa klarifikasi piutang usaha

- Pengungkapan tentang piutang usaha


Last modified: Monday, 27 March 2023, 11:16 PM