Pendahuluan
Etika menaruh perhatian kepada kaidah-kaidah yang membimbing tingkah laku dan cita-cita dalam pembentukan manusia Indonesia yang dijiwai ole-h Pancasila. Etika berusaha menolong kita untuk berpikir lebih terang, dan merasa lebih tenang. Dalam konteks ini timbul pertanyaan apakah keputusan etis?
Kadang-kadang kita mengambil keputusan-keputusan yang bukan etis. Sebagian dari keputusan kita merupakan soal selera. Contoh: apakah kita lebih suka menonton pertandingan sepak bola atau menonton sambil mendengarkan musik keroncong. Apakah kita memilih baju berwarna putih atau biru. Mengambil keputusari lain yang menyangkut masalah praktis. Apakah lebih baik beijalan memilih jalan pendek dan rusak atau memilih jalan lebih jauh tetapi jalannya mulus. Apakah lebih baik membeli mobil bekas yang murah harganya, tetapi mudah rusak atau mobil yang harganya mahal dan tahan lama.
Sejak kita bangun pagi dan selesai mandi, kita bertanya pada diri kita: pakaian apa yang akan dipakai, di mana kita akan makan siang? Seorang manajer di bank sepanjang hari bertanya: dana yang tersedia ke mana sebaiknya disalurkan? Seorang wiraniaga sepanjang hari bertanya: produk apa yang hari ini akan dijual, siapa dari calon-calon pembeli akan dikunjungi? Semua aktivitas manajerial dapat dianggap sebagai pengambilan keputusan. Mengambil keputusan merupakan salah satu tugas terpenting para usahawan atau manajer. Setiap profesi: dokter, dosen, guru, polisi, dan lain-lain, terus menerus tanpa hentinya mencoba mengambil keputusan-keputusan pribadi dan organisatoris yang berhubungan dengan pekerjaannya. Memang, mengambil keputusan bersifat fundamental bagi suatu organisasi dan perilaku organisasi. Keputusan ekonomis dititikberatkan kepada efisiensi.
Keputusan etis harus dibedakan dengan misalnya keputusan medis, yang menitikberatkan fisik, apakah sehat atau tidak, atau keputusan hukum yang disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku.
Beberapa contoh dalam mengambil keputusan etis adalah sebagai berikut.
1. Seorang pengusaha ekonomi lemah iparnya seorang pejabat, yang sedang menduduki tempat yang empuk yang dapat menghasilkan banyak uang. Ipar ini sangat jujur di dalam pekerjaan dan patuh kepada peraturan yang berlaku dan sumpah jabatan. Namun, dalam segala sesuatu ia dipengaruhi oleh isterinya. Isteri pejabat ini sangat sayang dan menghormati abangnya, pengusaha ekonomi lemah tersebut. Berbagai fasilitas menghasilkan uang sangat mudah diperoleh asal melalui isteri. Apakah pengusaha ekonomi lemah itu melakukannya?
2. Seorang pejabat ditempatkan di suatu tempat yang strategis dan empuk, yang dapat menghasilkan banyak uang. Sudah menjadi suatu kebiasaan setiap pejabat yang ditempatkan di situ menjadi kaya raya. Jika ia tidak turut mengeruk kekayaan, rekan-rekan sekelilingnya akan membencinya. Pejabat itu tahu, bahwa mengeruk kekayaan yang bukan miliknya bertentangan dengan sumpah jabatan dan ajaran Pancasila. Apakah yang harus dilakukannya?
3. Seorang pedagang mendapat kesempatan untuk membeli suatu perusahaan yang menguntungkan dan juga bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya. Perusahaan itu tidak mungkin berjalan tanpa sedikit penyuapan dan penipuan. Apakah pedagang tersebut sebaiknya membeli penisahaan itu atau tidak?